Buleleng – baliberkabar.id | Aksi berbahaya dilakukan seorang turis asing di kawasan wisata Air Terjun Sekumpul, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, turis itu tampak nekat menyeberangi jurang di atas tali (tight rope) yang dibentangkan melintasi air terjun nan curam dan deras.
Aksi tersebut diduga terjadi pada Selasa siang, 5 Agustus 2025. Turis itu tampak mengenakan alat pengaman berupa tali keselamatan yang terhubung ke tubuhnya. Namun tetap saja, risiko aksi ekstrem itu membuat banyak warganet mengkritik dan mempertanyakan pengawasan di kawasan wisata yang cukup tersohor itu.
Dalam rekaman video, turis tersebut bahkan sempat terjatuh dari tali, namun berhasil selamat karena tertahan oleh harness yang ia kenakan.
Hingga kini, belum diketahui pasti identitas lengkap wisatawan tersebut. Namun akun Instagram @fergbaker mengunggah video tersebut dan mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut.
Aksi itu menuai pro dan kontra di media sosial. Sejumlah warganet menilai tindakan tersebut bisa membahayakan nyawa pelaku dan berdampak buruk pada citra pariwisata Bali, khususnya Buleleng, jika terjadi insiden fatal.
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, mengaku kecolongan. Ia mengatakan belum mengetahui secara pasti apakah aksi itu telah mengantongi izin dari pengelola atau dilakukan secara ilegal.
“Informasinya aksi itu memang sudah terjadi dan dilakukan oleh tamu yang memasang sendiri tali tersebut,” kata Dody dikutip dari Radar Bali, Selasa malam (5/8/2025).
Dody menyayangkan aksi nekat tersebut dilakukan tanpa koordinasi dengan pihak berwenang, apalagi di kawasan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Ia berjanji akan menindaklanjuti kejadian ini dengan turun langsung ke lokasi.
“Kami akan segera ke Air Terjun Sekumpul dan bertemu dengan pengelola serta pemerintah desa. Kami akan cari tahu apakah ada izin atau tidak. Yang jelas, ini akan jadi bahan evaluasi dan pembinaan ke depannya,” tegasnya.
Ia menambahkan, aksi-aksi berisiko tinggi seperti itu seharusnya mendapat pengawasan ketat dan tidak dilakukan sembarangan, demi menjaga keselamatan pengunjung dan nama baik pariwisata Buleleng. (Smty)
Social Header