Jembrana, baliberkabar.id – Pemerintah Kabupaten Jembrana bersama masyarakat adat menggelar upacara Mulang Pakelem di Selat Bali, tepatnya di sekitar Pelabuhan Gilimanuk, Jumat (25/7/2025).
Ritual sakral ini bertujuan memohon perlindungan dan keselamatan bagi seluruh pengguna dan pemanfaat laut, menyusul sejumlah insiden kecelakaan kapal di perairan Selat Bali.
Upacara dimulai dari Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, dipimpin oleh tiga sulinggih, lalu dilanjutkan dengan prosesi melarung sesaji ke tengah laut menggunakan KMP Agung Samudra IX. Ratusan warga tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian upacara.
Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus permohonan keselamatan atas pemanfaatan laut, baik untuk transportasi maupun penghidupan nelayan. Ia berharap Mulang Pakelem dapat menjadi agenda tahunan, meski tetap mempertimbangkan faktor anggaran.
“Berbeda dengan pecaruan yang rutin dilakukan, upacara Mulang Pakelem menggunakan tingkatan banten yang lebih besar,” jelas Ipat, seraya mengingatkan pentingnya refleksi atas tragedi tenggelamnya KMP Yunice (2022) dan KMP Tunu Pratama Jaya (2025).
Terkait wacana pembangunan jembatan Jawa–Bali, Ipat menilai hal itu memerlukan kajian mendalam. “Secara historis, kedua pulau ini dipisahkan. Kalau ingin disatukan dengan jembatan, harus dikaji secara komprehensif,” tegasnya.
Ketua Panitia Segara Kerthi Mulang Pakelem, IB Tony Wirahadikusuma, menyebut upacara ini lahir dari inisiatif masyarakat dan dukungan berbagai pihak, termasuk Pemkab Jembrana, ASDP, Gapasdap, dan PT Infa. Banten yang dihaturkan mencakup Catur Bah, Caru Bebangkit, dan sesaji berupa kerbau, kambing, ayam, serta bebek.
Tony yang juga Lurah Gilimanuk menekankan pentingnya toleransi dalam pelaksanaan upacara. Ia mencontohkan bagaimana nelayan Muslim di Gilimanuk turut menggelar larung saji saat bulan Suro, menandakan kuatnya kerukunan antarumat beragama.
“Harapan kami, Mulang Pakelem bisa menjadi agenda tahunan resmi di Pelabuhan Gilimanuk,” ujarnya. (Smty)
Social Header