Breaking News

LPBI PBNU dan BPBD Buleleng Perkuat Sinergi Program KANAL untuk Tingkatkan Ketangguhan Desa Hadapi Bencana

BPBD Buleleng melakukan koordinasi Program KANAL dengan LPBI PBNU Buleleng.

Buleleng, baliberkabar.id - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menggelar rapat koordinasi program Ketangguhan Masyarakat terhadap Bencana dan Perubahan Iklim. Pertemuan yang berlangsung di kantor BPBD Buleleng, Selasa (28/10/2025), pukul 12.30 Wita ini bertujuan menyatukan langkah dan strategi dalam membangun desa tangguh bencana di wilayah Kecamatan Seririt.

Program KANAL diinisiasi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi risiko bencana dan dampak perubahan iklim, sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi lokal. Melalui pendekatan partisipatif, LPBI PBNU berharap masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku aktif dalam upaya mitigasi dan adaptasi bencana.

“Program ini dirancang agar masyarakat memiliki kemampuan mengenali risiko, mempersiapkan diri, dan merespons dengan cepat bila terjadi bencana. Ketangguhan harus dibangun dari bawah, dari desa,” ujar Iswar Abidin, Program Manager LPBI NU.

Selain meningkatkan kapasitas individu dan kelompok, program KANAL juga bertujuan mengintegrasikan kebijakan penanggulangan bencana dan adaptasi perubahan iklim ke dalam Rencana Pembangunan Desa. Dengan demikian, upaya pengurangan risiko bencana dapat berjalan berkelanjutan.

Kecamatan Seririt menjadi lokasi utama pelaksanaan program dengan melibatkan delapan desa dan kelurahan, yakni:

1. Desa Bubunan,
2. Desa Ularan,
3. Desa Lokapaksa,
4. Desa Sulanyah,
5. Kelurahan Seririt,
6. Desa Petemon,
7. Desa Ringdikit,
8. Desa Pengastulan.

Masing-masing desa telah memiliki satu koordinator lapangan dan ditargetkan membentuk minimal 20 relawan desa tangguh yang siap siaga menghadapi potensi bencana, terutama banjir bandang di sekitar Bendungan Titab.

Program KANAL merupakan hasil kerja sama antara LPBI PBNU, BPBD Buleleng, BNPB, Program SIAP SIAGA, dan Pemerintah Australia.

Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain:

- Iswar Abidin (Program Manager LPBI NU),
- Abdul Karim Abraham (Koordinator Program Buleleng),
- Supriono (Field Officer)
- Adibah S. (Admin Keuangan), dan
-Mely Safitri (Fasilitator LPBI NU).

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Gede Suyasa, menyambut baik kerja sama ini dan menekankan pentingnya membangun kesiapsiagaan masyarakat dari tingkat lokal.

“Bagaimana kita membuat warga siap siaga. Minimal warga mengetahui cara mengantisipasi bila terjadi bencana,” ujarnya.

Sementara Kabag BPBD Gusti Rony menambahkan, pihaknya berharap setiap desa memiliki relawan lokal yang memahami kondisi wilayahnya.

“Kami mendorong agar satu desa memiliki relawan dari masyarakat setempat, karena mereka lebih mengenal lingkungan dan bisa bergerak cepat saat keadaan darurat,” katanya.

LPBI PBNU menargetkan kegiatan pendampingan, pelatihan, serta penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan rencana evakuasi desa dapat diselesaikan hingga September 2026.
Selain itu, Kecamatan Seririt diharapkan menjadi model desa tangguh bencana yang bisa direplikasi di wilayah lain di Bali.

“Kesadaran masyarakat sudah tinggi, hanya perlu ditingkatkan melalui pendampingan berkelanjutan agar mereka benar-benar siap menghadapi ancaman bencana dan perubahan iklim,” tutur Abdul Karim Abraham, Koordinator Program Buleleng. (Smty)

© Copyright 2022 - Bali Berkabar