Breaking News

Puluhan Sumur Galian Milik Warga di Gerokgak Mengalami Kekeringan Akibat Kemarau Panjang

Nyoman Wijaya, kepala Desa Gerokgak.

Buleleng - baliberkabar.id | Meskipun sudah memasuki Bulan Januari, tampaknya musim kemarau masih menjadi ancaman serius bagi warga. Khususnya warga yang menggunakan sumur gali untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari. 

Dampak kemarau panjang tersebut, akibatnya beberapa Desa di Kabupaten Buleleng mengalami kekeringan dan Krisis air bersih. Di kabupaten Buleleng misalnya, ada di Desa mengalami krisis air bersih. Tiga Desa yakni, Desa Tukad Sumaga, Desa Gerokgak dan Desa Pangkung Paruk. Ketiga Desa tersebut mengalami krisis air bersih sejak Oktober 2023 lalu. Untuk pemenuhan kebutuhan warga 3 Desa tersebut pihak BPBD terus mensuplai air bersih tiap hari.

Sumber air yang didapatkan dari warga seperti sumur galian mengalami kekeringan, bahkan warga nekat menggali untuk mancari mata air, namun tidak membuahkan hasil. Selain itu sumber air yang tersedia dari Desa pun mengalami kekeringan. Sejak 3 bulan terakhir warga pun harus mengangkut air dari jalan yang disediakan BPBD Buleleng

   Putu Suarjana (Pemilik Sumur Galian) 

Putu Suarjana, warga Desa Gerokgak ketika ditemui Sabtu (6/1/2024) di kediamannya menuturkan, sumur gali yang berada di halaman rumahnya dengan kedalaman 20 meter yang diperuntukkan 7 Kepala Keluarga tersebut benar benar mengalami Krisis air bersih. Sumur galian tidak lagi menghasilkan air bersih.

Baru kali ini kami mengalami krisis air bersih yang cukup lama biasanya satu bulan sudah bisa diatasi. Untuk sementara puluhan ratusan warga harus berfikir mengambil air yang disediakan BPBD Buleleng di beberapa titik untuk pemenuhan kebutuhan warga,” ujarnya.

Kepala Desa Gerokgak, Nyoman Wijaya cukup prihatin dengan kondisi krisis air bersih yang dialami warganya. Wilayah kecamatan Gerokgak adalah wilayah yang cukup kering sehingga ketika kondisi kemarau panjang sejumlah sumur galian milik warga ikut berdampak. 

Untuk pemenuhan kebutuhan warga seperti MCK pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Buleleng untuk mensuplai air bersih kepada warga yang berdampak.

Dikatakannya, sejak 3 bulan terakhir BPBD Buleleng cukup siaga mensuplai air bersih untuk warga yang mengalami krisis air bersih. Dia berharap ke depan pemerintah bisa membantu solusinya seperti pembuatan sumur bor di beberapa tempat yang rawan kekeringan sehingga krisis air yang acapkali menghantui ketika musim kemarau bisa diatasi. 

Air merupakan Kebutuhan yang sangat vital danmenjadi agenda yang diprioritaskan pada program APBDes 2024 karena kondisi tersebut sudah lama dan belum ada solusinya,” janji kades 

Selain bantuan dari BPBD Buleleng, sejumlah pengusaha petani anggur yang memiliki sumur bor diminta untuk mensuplai air bersih ke rumah warga, karena diperkirakan sedikitnya 6 dusun di Desa Gerokgak krisis air sejak 3 Bulan lalu. (Tim/Red)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar