Buleleng - baliberkabar.id | Ratusan perbekel dari berbagai desa di Kabupaten Buleleng berbondong-bondong mendatangi kantor DPRD Buleleng pada Selasa siang, 17 Desember 2024.
Kedatangan mereka ke kantor DPRD tak lain adalah mempertanyakan keterlambatan pencairan dana Hibah atau Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Kabupaten Badung. Dana ini direncanakan akan disalurkan ke desa-desa melalui program Badung Angelus Bhuana, namun belum juga terealisasi.
Ketua Forum Komunikasi Perbekel Seluruh Kabupaten Buleleng, Ketut Suka, menyampaikan bahwa banyak desa saat ini harus menunda berbagai proyek pembangunan penting karena dana yang dinanti tidak kunjung diterima. Proposal yang diajukan sebelumnya seharusnya menutupi kebutuhan pembangunan baik dari sisi fisik maupun non-fisik. Namun, lambannya proses pencairan dana membuat proyek-proyek tersebut terhenti.
“Teman-teman sudah ada yang membongkar bangunan, tapi dana belum juga cair. Kami berharap sebelum Natal atau paling lambat tanggal 20 Desember, dana sudah bisa dicairkan," ujar Ketut Suka dengan penuh harap.
Harapan besar para perbekel adalah setidaknya 30 persen dari total dana yang dijanjikan bisa segera diproses dan dicairkan.
Sementara disisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Ketut Ngurah Arya, menegaskan pentingnya penegasan kebijakan dari Pemkab Buleleng terkait pencairan dana BKK.
Ngurah Arya berharap tidak ada unsur politik yang bisa menghambat pencairan dana sebesar Rp 128 miliar yang sudah tersedia untuk 128 desa tersebut.
"Kami akan mengundang Pemkab Badung dalam dua atau tiga hari mendatang untuk menjelaskan mengenai hibah ini, sebab mereka memiliki regulasi tersendiri terkait BKK," ungkap Ngurah Arya.
Pertemuan penting tersebut turut dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Tim Ahli, serta beberapa pejabat pelaksana tugas dari dinas-dinas seperti BPKPD, PMD, dan Kesehatan. Selain itu, Kepala Inspektorat, Kadis PUPR, Bagian Hukum Setda, serta undangan lainnya. (Smty)
Social Header