Buleleng – baliberkabar.id | Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun destinasi pariwisata yang bersih, nyaman, dan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Gerakan Wisata Bersih (GWB) yang dipusatkan di Pantai Lovina pada Minggu (22/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari program strategis Quick Win Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd, mewakili Bupati Buleleng, menyampaikan bahwa gerakan ini sejalan dengan visi dan program unggulan Pemkab dalam menjaga lingkungan, seperti Bulkasih (Buleleng Kali Bersih) dan Be-Pasih (Buleleng Pantai Bersih).
“Kami menyambut baik program nasional ini. Pemkab Buleleng selama ini telah menjalankan berbagai inisiatif kebersihan, dan dengan adanya sinergi bersama Kemenparekraf, kami akan lebih masif dan intensif dalam membangun kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Menurut Suyasa, keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama. Ia mengajak seluruh elemen, termasuk pelaku pariwisata, untuk bahu-membahu mewujudkan lingkungan yang bersih sebagai wajah baru pariwisata Buleleng.
“Destinasi yang bersih bukan sekadar terlihat indah, tapi mencerminkan kualitas dan daya saing. Kami optimis, Buleleng bisa menjadi model bagi pengembangan pariwisata berbasis lingkungan,” tegasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ni Luh Enik Ermawati (Luh Puspa), yang secara simbolis membuka Gerakan Wisata Bersih di Pantai Lovina. Kehadiran Wamenpar menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan kawasan Bali Utara.
Dalam sambutannya, Wamen Luh Puspa mengapresiasi langkah-langkah nyata yang telah dilakukan Pemkab Buleleng dalam menjaga kebersihan lingkungan destinasi.
“Buleleng adalah contoh daerah yang tidak hanya menunggu, tapi juga bergerak. Inisiatif lokal seperti Bulkasih dan Be-Pasih menjadi bukti bahwa kesadaran lingkungan sudah tumbuh. Inilah fondasi utama pariwisata berkualitas,” puji Wamenpar.
Ia juga menekankan bahwa Bali Utara, bersama Bali Barat dan Banyuwangi, adalah bagian dari strategi nasional untuk mengembangkan destinasi-destinasi alternatif di luar Bali Selatan.
“Gerakan Wisata Bersih ini bukan seremoni. Ini adalah langkah strategis untuk mendorong pemerataan pariwisata dan membangun ekosistem yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam kegiatan yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan ini, aksi bersih-bersih pantai menjadi simbol kuat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, komunitas, dan wisatawan. Wamenpar juga mendorong agar keterlibatan wisatawan terus ditingkatkan melalui program voluntourism, di mana wisatawan dapat ikut serta menjaga dan merawat destinasi yang mereka kunjungi. (Smty)
Social Header