Petugas mengevakuasi korban dengan peralatan sederhana.
Karangasem, baliberkabar.id - Aktivitas spearfishing atau berburu ikan bawah laut di Pantai Pilihan, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, berubah menjadi duka. Seorang penyelam muda bernama I Kadek Puras Saputra, warga setempat, ditemukan meninggal dunia di dasar laut pada Selasa (21/10/2025) pagi.
Pantauan di lokasi menunjukkan, sejumlah warga tampak berkumpul di tepi pantai saat tim gabungan dari Sat Polairud Polres Karangasem, Polsek Kubu, dan Dit Polairud Polda Bali melakukan pencarian. Beberapa nelayan turut membantu dengan perahu kecil mereka.
Menurut keterangan saksi mata, I Komang Adi Krisna, korban sempat menyelam lebih dulu sekitar pukul 08.00 Wita.
“Saya sempat makan dulu di pinggir pantai. Kadek sudah turun duluan ke laut. Tapi sampai lebih dari setengah jam, dia tidak muncul. Saya cari di sekitar, tapi tidak ketemu,” ujar Komang Adi.
Merasa cemas, Komang Adi kemudian melapor ke Pos Dit Polairud Kubu. Laporan tersebut langsung direspons cepat oleh aparat kepolisian.
Sekitar pukul 09.00 Wita, personel gabungan tiba di lokasi dan langsung menyiapkan peralatan selam sederhana. Salah satu petugas yang terjun langsung ke laut, Aiptu I Gede Nuada, S.H., menceritakan proses pencarian kepada wartawan di lokasi.
“Begitu laporan masuk, kami langsung ke titik tempat korban terakhir terlihat. Dengan bantuan nelayan, kami lakukan penyelaman manual. Di kedalaman sekitar 25 meter, korban kami temukan dalam posisi telentang dengan alat selam masih terpasang,” ujar Aiptu Nuada di tepi pantai usai proses evakuasi.
Korban segera dievakuasi ke darat dan dilarikan menggunakan kendaraan patroli laut ke RS Kasna Medika, Tianyar Barat. Namun, sekitar pukul 10.45 Wita, tim medis rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan medis dan kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi menduga korban mengalami blackout atau kehabisan napas saat menyelam membawa hasil tangkapannya.
“Dugaan kami korban kehabisan oksigen saat menahan napas terlalu lama. Saat berusaha naik ke permukaan sambil membawa ikan, dia kemungkinan kehilangan kesadaran,” jelas Aiptu Nuada.
Pihak keluarga korban yang dihubungi oleh aparat menyatakan menolak dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Polisi menghormati keputusan tersebut dan membantu proses administrasi visum et repertum (VER) serta penyerahan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai adat setempat.
Di sela proses evakuasi, Kapolres Karangasem melalui jajaran Sat Polairud menyampaikan belasungkawa mendalam dan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di laut.
“Kami mengingatkan warga untuk tidak menyelam sendirian. Laut memang bersahabat di permukaan, tapi berisiko tinggi di bawah. Selalu gunakan pengawasan dan perlengkapan yang sesuai,” ujar perwakilan Sat Polairud Polres Karangasem di lokasi.
Dalam kejadian ini, aparat gabungan bersama nelayan berhasil menunjukkan koordinasi cepat. Hanya dalam waktu kurang dari dua jam sejak laporan masuk, korban berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Petugas juga memastikan seluruh informasi terkait kejadian ini terverifikasi langsung di lapangan, agar masyarakat tidak termakan isu atau kabar tidak benar di media sosial.
“Kami mohon masyarakat tidak menyebarkan foto atau informasi yang belum tentu benar. Semua data kami sampaikan langsung dari lokasi agar tidak ada kesimpangsiuran,” tegas Aiptu Nuada menutup pernyataannya. (Smty)


Social Header