Buleleng - Bali Berkabar | Teknologi telekomunikasi dan informasi diciptakan untuk membantu kinerja manusia untuk mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan, namun nyatanya banyak kasus terjadi akibat dari penyalahgunaan hingga berakhir di peradilan.
Namun kita tidak bisa memungkiri pengguna teknologi informasi saat ini adalah para remaja yang tengah berada pada masa pencarian jati dirinya.
Akibat perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, serta dominasi penggunanya oleh para remaja yang belum dewasa, maka timbullah dampak negatif dari adanya perkembangan teknologi ini, salah satunya yaitu bentuk kenakalan remaja seperti cyberbullying terhadap teman-teman di lingkungan sekolahnya.
Seperti yang dilakukan oleh remaja yang yang masih duduk dibangku Sekolah di salah satu sekolah di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Remaja ini nekat menyebarkan video tak senonoh yang diperankan oleh gadis belia berinisial PBA dari salah satu Desa di Kecamatan Banjar, Buleleng.
Viralnya video yang disebarkan ke sesama teman sekolahnya menjadi pembicaraan sejumlah teman sekolahnya, hingga gosip itupun sampai ke telinga orang tuanya.
Orang tua PBA yang merasa tidak nyaman dan malu atas video tak senonoh anaknya tersebar luas, kemudian ia melaporkannya ke Mapolsek Banjar. Senin, (15/5/2023).
Dikonfirmasi awak media terkait video tak senonoh anaknya, orang tua PBA menceritakan baru mengetahui video anaknya itu setelah diberitahu oleh keponakannya.
Untuk mengetahui kebenaran gosip tersebut, ayah PBA kemudian menanyakan langsung kepada anaknya.
“Pelaku baru dikenal anak saya sekitar sepuluh hari dan anak saya diminta membuat video dengan di ancam jika tidak mengirim videonya bapak kamu jika kedesa saya akan dibunuh, tetapi chatnya sudah dihapus", ungkap sang ayah menceritakan.
Akibat kejadian tersebut anaknya kini merasa trauma dan tidak mau makan, tidak mau sekolah bahkan sang anak sampai menyayat pergelangan tangannya, dan beruntung kejadian tersebut di ketahui oleh keluarganya.
“video ini menyebar di teman sekolahnya jadi anak saya tidak mau makan dan takut sekolah karena takut dibuli dan anak saya juga melukai tangannya dengan pisau kater”, cerita ayah korban dengan perasaan sedih.
Sementara dipihak lain, Kanit Reskrim Polsek Banjar, AKP Putu Merta membenarkan terkait adanya aduan masyarakat tersebut, saat ini pihaknya sedang mendalami laporan tersebut guna menentukan proses selanjutnya.
Untuk diketahui, pelaku penyebaran video dan korban masih berstatus pelajar dan di bawah umur.
“Benar pengaduan warga sudah kami terima sifatnya masih dumas, dan kita akan proses lebih lanjut dengan berkoordinasi dengan pihak polres apakah kami yang menangani atau PPA karena korban dan pelaku masih anak-anak”, ucap AKP Putu Merta .
Disisi pihak lain, saat dimintai konfirmasinya oleh media ini, Selasa (16/5/2023), Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya SH MH juga membenarkan adanya laporan dari masyarakat tersebut, namun laporan itu masih sebatas pengaduan masyarakat.
"Masih dalam penyelidikan, videonya juga belum didapatkan oleh bapak Kapolsek Banjar", pungkasnya. (S007)
Social Header