Breaking News

Pembongkaran Tugu Pahlawan di Desa Busungbiu Menuai Kontroversi, Begini Penjelasan Kades

Photo lokasi tugu pahlawan.

Buleleng - baliberkabar id | Pembongkaran Tugu Pahlawan yang terletak di pertigaan Banjar Kaja, Desa Busungbiu - Kabupaten Buleleng telah memicu kontroversi di kalangan masyarakat setempat.

Tugu Pahlawan ini, yang telah berdiri kokoh selama lebih dari empat dekade, bukan sekadar monumen biasa. Bagi warga setempat, tugu tersebut adalah simbol semangat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang lahir dan berjuang dari tanah Busungbiu.

Tugu Pahlawan ini telah menjadi bagian integral dari identitas desa, mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga dan menghormati sejarah perjuangan para pendahulu. Oleh karena itu, pembongkaran tugu ini menimbulkan kontroversi mengenai bagaimana seharusnya masa depan peninggalan sejarah seperti ini diperlakukan.

Kontroversi terhadap pembongkaran Tugu Pahlawan tersebut mencuat setelah sebuah video berdurasi 33 detik beredar di media sosial milik Pemdes Busungbiu. Dalam video tersebut, terlihat jelas detik-detik perobohan tugu dengan cara ditarik memakai seutas tali.

Namun, menurut Ketut Suartama, Kepala Desa (Kades) Busungbiu, kondisi tugu pahlawan tersebut sudah rapuh dan kondisinya sudah memprihatinkan, sehingga keputusan untuk membongkarnya diambil demi menjaga nilai estetika dan simbol kepahlawanan yang lebih layak.

Walaupun demikian, langkah tersebut menimbulkan berbagai reaksi, terutama di kalangan warga setempat yang menganggap patung tersebut memiliki makna sejarah yang sangat penting.

Pembongkaran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah setempat untuk melakukan revitalisasi tugu dan kawasan sekitarnya, dengan tujuan memperindah dan menata ulang lingkungan tersebut agar lebih representatif dan menarik.

Ketut Suartama, Kepala Desa Busungbiu.

"Kami tidak hanya membongkar begitu saja atau menghilangkan sejarahnya, tetapi kami membangun kembali sesuai dengan yang sebelumnya (Tugu Pahlawan dengan bentuk yang sama - red), jadi tidak menghilangkan sejarah dan nilai-nilai historisnya," tegas Ketut Suartama saat dikonfirmasi awak media ini di kantornya. Kamis, (9/1/2025) pukul 13.00 Wita.

Suartama juga menjelaskan bahwa perobohan Tugu Pahlawan dilakukan karena sudah lapuk dimakan usia. Diketahui bahwa tugu pahlawan tersebut dibangun sekitar tahun 1979. 

"Monumen yang sebelumnya itu sudah sangat lapuk, setiap ada kegiatan Agustusan saat pengecatan dilakukan, orang tidak berani naik karena sudah lapuk. Selain itu, karena setiap kegiatan Agustusan di lapangan Busungbiu sebelum upacara dilaksanakan, dilakukan dulu upacara di Tugu Pahlawan itu, takutnya nanti tiba-tiba roboh dan bisa membahayakan," ungkapnya.

Selain itu, nantinya di lokasi tugu pahlawan juga akan dibuat taman yang bisa digunakan sebagai tempat untuk bersantai.

"Kami juga akan mempercantik dengan membuat taman sebagai tempat bersantai bagi anak-anak muda, program kami juga rencananya akan memasang wi-fi disana," pungkas Kades Ketut Suartama. (Smty)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar