Agus menjelaskan pentingnya sosok dengan latar belakang religius untuk memimpin FRN di wilayah Jatim, mengingat pentingnya dukungan terhadap program Presiden Prabowo dan Kapolri yang mencintai ulama.
Sosok yang diangkat untuk memimpin PW FRN adalah Gus Santos, atau Imam Santoso, cucu dari tokoh ternama, HadrotuSyech Abu Bakar Sampang. Tokoh ini dikenal sebagai wali majdub, yaitu seseorang yang sangat mencintai Allah SWT dan sering kali berada dalam kondisi jadzab yang membuka hijab kesadarannya, membuatnya dikenal dengan sifat-sifat unik dan beribadah dengan cara yang tidak biasa.
"Ciri-ciri wali majdub: Memiliki sifat eksentrik dan tampak seperti seseorang yang kehilangan akal sehat. Kadang mengeluarkan ucapan yang aneh (syatahah). Gaya berdoa mereka terkadang terdengar kacau, namun tetap tidak boleh dianggap remeh. Doa mereka merupakan ekspresi cinta yang mendalam kepada Allah SWT," terang Agus.
Agus menekankan sosok wali majdub dan menjelaskan bahwa figur seperti Gus Santos, dengan latar belakangnya sebagai keturunan ulama, sangat sesuai untuk memimpin program yang mendukung sinergi antara Polri, pemerintah, dan kalangan ulama.
"Saya telah memilih Ketua DPW Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW FRN) dari kalangan keluarga Kiyai atau Ulama. Alasan saya memilih anak Kiyai atau Ulama adalah karena mereka mendukung program Presiden Prabowo dan Kapolri yang mencintai ulama," jelasnya.
Ketua DPW FRN Jatim ditugaskan untuk berkunjung ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur demi meminta doa bagi Polri dan Indonesia, sembari mendukung gerakan Presiden Prabowo yang disebut mencintai para ulama.
Agus juga mencatat bahwa sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama yang khas dari Jawa Timur membuat pemilihan seorang Gus atau Abdi Dalem Kiyai sebagai ketua sangatlah pas untuk program ini.
"Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama dari Jawa Timur sangat tepat jika Ketua DPW dipimpin oleh seorang 'Gus' atau Abdi Dalem Kiai," pungkas Agus Flores. (Smty)
Social Header