Breaking News

Buleleng Anti-Figur Bersih dan Berintegritas, Dosa Siapakah?

Buleleng - baliberkabar.id | Sosok mantan anggota DPR Bali yang dikenal paling vokal ini memang sering kali menjadi bahan perbincangan, terutama di kalangan pemerintahan Bali. Selama masa jabatannya di DPR Bali, dia terkenal dengan keberaniannya menyuarakan pendapat dan berdiri untuk kepentingan rakyat. 

Salah satu aksi heroiknya adalah ketika dia berhasil menyelamatkan uang rakyat sebesar 98 miliar rupiah pada saat Pilkada Bali tahun 2018. Namun, sikap kritis dan tanpa kompromi terhadap berbagai kebijakan yang dia anggap tidak layak, akhirnya membuatnya harus menerima konsekuensi berat. 

Kritikan tajamnya tidak hanya membuatnya kerap berselisih paham dengan anggota legislatif lain, tetapi juga menyebabkan dirinya dikeluarkan dari partainya sendiri. Di samping itu, banyak pihak di pemerintahan Bali yang kemudian memusuhinya, menganggap tindakannya terlalu berani dan sebagai ancaman terhadap status quo. 

Meskipun demikian, tidak sedikit pula masyarakat yang tetap menghargai keberaniannya dalam memperjuangkan keadilan dan transparansi.

Memetik dari kejadian tersebut, terlihat betapa besar perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh Nyoman Tirtawan, mantan anggota DPR Bali periode 2014-2019 ini.

"Kalau belum pernah seperti mantan anggota DPR Bali Nyoman Tirtawan berjuang sendirian selamatkan 98 miliar uang rakyat saat pilgub Bali 2018 jangan sok mengumbar janji mengabdi membangun Bali". ujar Tirtawan pada Jumat, (28/2/2025) di Warung Bambu, Desa Pemaron - Buleleng.

Oleh karena itu, Tirtawan menekankan bahwa sebelum seseorang membuat janji besar untuk mengabdi dan membangun Bali, mereka seharusnya terlebih dahulu mengalami atau melakukan tindakan nyata yang sebanding dengan perjuangan yang telah dilakukannya. 

"Komitmen terhadap kemajuan dan kesejahteraan umum tidak semestinya hanya menjadi retorika belaka, melainkan harus dibuktikan dengan tindakan konkrit dan tulus demi kepentingan masyarakat," tegasnya.

Selanjutnya, ia pun menyampaikan pandangannya kepada para pemangku jabatan politik yang ada saat ini.

"Ingatlah...
Saat menjelang pemilihan, kalian datang dan mengemis, bahkan tidak sedikit yang berusaha membeli suara kami agar memilih kalian.

Jadi...
Siapapun yang menjadi pemimpin, tolong pegang amanah dan tugas kalian sebagai pemimpin kami kelak, menuju Bali yang bermasyarakat adil dan sejahtera.

Pantun tersebut diharapkan dapat menjadi acuan berharga bagi para pemimpin agar mereka benar-benar memahami, menghormati, dan melaksanakan tugas serta kewenangan yang diberikan kepada mereka dengan penuh tanggung jawab. 

Hal ini ia sampaikan demi mencapai kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, terutama untuk masyarakat Bali yang sangat bergantung pada kebijakan dan keputusan bijak dari para pemegang jabatan.

"Buleleng anti-figur bersih dan berintegritas, dosa siapakah?, tanya Tirtawan mengakhiri. (Smty)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar