Klungkung - baliberkabar.id | Aksi penembakan menggunakan senapan angin mengejutkan warga Dusun Sebunibus, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Selasa malam (17/6/2025).
Seorang pria berusia 57 tahun, I Nyoman Kasier, yang juga pemilik minimarket Lais Mart, menjadi korban dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 19.41 Wita.
Penembakan ini dilakukan oleh pria yang diketahui sebagai tetangga korban sendiri, yakni Dr. Ketut Wenten Ariwan, SH., MH., berusia 68 tahun, seorang pegawai negeri sipil yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. Pelaku langsung diamankan kurang dari satu jam setelah insiden terjadi oleh aparat Polsek Nusa Penida.
Berdasarkan keterangan saksi, Ni Wayan Selasih, sekitar pukul 19.30 Wita, ia melihat pelaku membawa senapan angin sambil menembakkan ke arah halaman rumahnya sendiri. Selesai sembahyang di Pura Paibon, saksi kemudian menuju ke minimarket milik korban yang juga adalah suaminya.
Beberapa menit kemudian, pelaku datang ke depan minimarket dengan membawa senapan angin. Di dalam toko saat itu ada korban, saksi, dan seorang cucu mereka. Pelaku sempat berteriak dengan nada menantang menggunakan bahasa Nusa Penida: "Jahe lakun da jani edengan kewanenan de" yang berarti "Kemana kamu pergi sekarang, tunjukkan keberanianmu."
Saksi kemudian menanggapi, meminta pelaku untuk pulang dan tidak membuat keributan. Namun pelaku justru menembakkan senapan angin ke arah pintu kaca minimarket. Serpihan kaca pecah menghantam dada kiri korban, menyebabkan luka cukup serius.
Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi. Namun berkat kesigapan Unit Reskrim Polsek Nusa Penida, pelaku berhasil ditangkap tidak lama setelah kejadian. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senapan angin, peluru, dan dua buah peredam.
Kapolsek Nusa Penida menyampaikan bahwa korban telah mendapatkan penanganan medis di RSU Gema Santhi Nusa Penida. Sementara itu, pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek untuk dimintai keterangan.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga penembakan ini dilakukan karena adanya dendam pribadi antara pelaku dan korban. Dugaan itu diperkuat oleh pernyataan pelaku sebelum menembak serta riwayat hubungan yang kurang harmonis di antara keduanya.
"Kami sudah memeriksa beberapa saksi dan mengamankan senapan angin yang digunakan pelaku. Kasus ini sedang kami proses sesuai hukum yang berlaku. Untuk sementara, motif kuatnya adalah dendam pribadi," ujar salah satu penyidik.
Peristiwa ini mengagetkan masyarakat sekitar karena pelaku dan korban dikenal sebagai sesama warga setempat yang sebelumnya tidak pernah terlibat konflik terbuka. (Sdn)
Social Header