Breaking News

Imbas Jalan Ambles di Bajera, Jalur Lalu lintas Dialihkan via Bedugul, Dishub Buleleng: Tidak Ideal Bagi Kendaraan Bermuatan Berat

Gede Gunawan Adnyana Putra, SE., M.Si., Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng.

Buleleng – baliberkabar.id | Jalur utama penghubung Tabanan dan Jembrana, tepatnya di Jalan Ngurah Rai, Banjar Bajra, Kecamatan Selemadeg, mengalami kerusakan parah pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 17.00 WITA. Dampaknya, arus lalu lintas dari Denpasar menuju Gilimanuk maupun sebaliknya dialihkan melalui jalur utara via Bedugul – Singaraja.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, SE., M.Si., menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Buleleng untuk mengatur pengalihan arus dan menyiapkan langkah teknis di lapangan.

“Kami bersama Kasat Lantas langsung turun ke lokasi dan melakukan pemetaan jalur yang berpotensi padat. Untuk mengurai kepadatan, kami pasang rambu-rambu portabel serta menempatkan petugas di sejumlah titik strategis,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon. Selasa, (8/7/2025) pukul 19.30 wita.

Ia menambahkan bahwa jalur utama di wilayah Bajera–Marga saat ini tidak bisa dilalui kendaraan berat, sehingga jalur melalui Buleleng menjadi alternatif utama, terutama bagi kendaraan besar dari arah Jawa.

Lebih lanjut, pihaknya juga telah mengimbau agar kendaraan bersumbu tiga atau kendaraan besar dan panjang tidak melalui jalur via Bedugul, mengingat jalan di sana memiliki sejumlah tikungan tajam serta tanjakan dan turunan yang tidak ideal bagi kendaraan bermuatan berat.

“Jalur ini akan menjadi padat karena bus dan truk-truk besar seperti sumbu tiga (kendaraan panjang dengan tonase berat) dialihkan ke Buleleng. Oleh karena itu, pengaturan lalu lintas sangat krusial,” jelasnya.

Ari Budiono, seorang sopir truk asal Sidoarjo.

Sementara itu, Mas Ari Budiono, seorang sopir truk asal Sidoarjo yang ditemui tim Bali Berkabar di kawasan Sukasada, Buleleng, mengaku khawatir dengan kondisi jalan alternatif yang harus mereka lalui.

“Saya berhenti di sini untuk mendinginkan rem. Takut rem-nya terlalu panas, bisa blong,” ujar Ari sambil memeriksa bagian roda kendaraannya.

Menurutnya, jalur Singaraja–Tabanan yang saat ini menjadi rute sementara sangat berbahaya bagi kendaraan besar.

“Tadi di atas saya sudah lihat ada truk yang terguling. Itu yang saya takutkan. Jalannya ekstrem, berliku-liku, banyak tikungan tajam. Jadi harus hati-hati sekali,” lanjutnya.

Ia berharap perbaikan jalan jebol di Selemadeg bisa segera rampung agar jalur utama dapat kembali dilalui dan para sopir tidak perlu mengambil jalur yang rawan kecelakaan.

Berdasarkan informasi dari Balai Jalan Nasional, perbaikan jalan rusak di wilayah Bajera diperkirakan akan memakan waktu hingga satu bulan. Selama periode tersebut, Dishub Buleleng akan terus bersiaga dan melakukan pemantauan di lapangan.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan juga Dinas Perhubungan Provinsi Bali untuk memastikan arus lalu lintas tetap tertib dan aman,” pungkas Gede Gunawan. (Smty)

© Copyright 2022 - Bali Berkabar