Jakarta, Bali Berkabar — Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII), Dra. Kasihhati, mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh pengurus dan anggota FPII di seluruh Tanah Air untuk menjaga netralitas serta mengedepankan etika jurnalistik di tengah memanasnya situasi politik nasional. Minggu, (31/8/2025)
Dalam keterangan resminya, Kasihhati menekankan bahwa insan pers memiliki peran strategis sebagai pilar demokrasi yang independen, sehingga harus mampu menjadi penyejuk dan perekat persatuan bangsa.
“Guna menjaga netralitas sebagai insan pers yang merdeka dan beretika, saya mengingatkan seluruh anggota FPII agar tidak terjebak dalam arus provokasi, ujaran kebencian, maupun politik praktis,” tegas Kasihhati di Jakarta, Minggu (31/8).
Ia juga meminta insan pers untuk lebih bijak dalam menyikapi derasnya arus demonstrasi dan dinamika politik yang kian mengemuka. Menurutnya, pers sebaiknya tidak terlibat langsung dalam pusaran konflik politik dan aksi massa, melainkan tetap menjalankan fungsi kontrol sosial secara independen.
“Forum Pers Independent Indonesia adalah organisasi profesi. Kita harus menjadi pionir dalam menjaga independensi dan kredibilitas pers. Mari tetap memelihara kesejukan, kejernihan, serta kecerdasan dalam menyikapi situasi politik saat ini,” ujarnya.
Kasihhati menambahkan, prioritas FPII adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan berpegang pada prinsip “NKRI Harga Mati” dan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka”. Ia menegaskan bahwa FPII berdiri sebagai organisasi pembela insan pers yang benar-benar independen, tanpa intervensi kepentingan politik.
“Di internal, kita harus tetap kompak dan konsisten menjaga kredibilitas organisasi. Mari tetap semangat, sehat, dan satu komando,” pungkasnya.
Imbauan ini disampaikan di tengah meningkatnya tensi politik nasional yang diwarnai berbagai aksi demonstrasi di sejumlah daerah. FPII berharap insan pers dapat menjadi bagian dari solusi dengan menyajikan informasi yang jernih, berimbang, dan menyejukkan masyarakat. (Smty)
Social Header