Jakarta, Baliberkabar.id — Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII), Dra. Kasihhati, bersama Pengawas Dewan Pers Independen (DPI) Adv. Lilik Adi Gunawan, S.H., dan Ustadz Drs. Saiful Bahri, S.S. dari Presidium FPII bidang Syiar dan Dakwah, melakukan kunjungan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat atau yang lebih dikenal dengan Rutan Salemba, Kamis (4/9/2025).
Kedatangan rombongan FPII dan DPI disambut langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Wahyu Trah Utomo, di ruang kerjanya.
Dalam pertemuan tersebut, Kasihhati menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan wujud nyata sinergi pers dengan lembaga pemasyarakatan. FPII, kata dia, berkomitmen menyebarkan informasi positif terkait pembinaan warga binaan agar masyarakat tidak hanya melihat sisi negatif dari sebuah rutan.
“Kami ingin mengabarkan berbagai program positif seperti Bimbingan Kerja (Bimker) dan Ketahanan Pangan yang menjadi bekal keterampilan warga binaan setelah bebas. Dengan begitu, stigma negatif terhadap rutan bisa berkurang,” ujar Kasihhati.
Sementara itu, Dewan Pakar FPII, Adv. Lilik Adi Gunawan, menambahkan bahwa FPII tidak hanya berperan sebagai organisasi pers independen, tetapi juga ingin ikut serta dalam pembinaan keagamaan.
“Melalui bidang syiar dan dakwah, kami mendukung program pembinaan rohani Islam di Rutan Kelas I Jakarta Pusat. Ini bagian dari kontribusi nyata FPII untuk memperkuat mental spiritual warga binaan,” tegas Lilik.
Dra. Kasihhati, Ketum FPII, bersama Pengawas DPI Adv. Lilik Adi Gunawan, S.H., dan Ustadz Drs. Saiful Bahri, S.S. bidang dakwah, berkunjung ke Rutan Salemba.
Karutan Wahyu Trah Utomo menyampaikan apresiasi atas inisiatif FPII dan DPI. Menurutnya, kehadiran organisasi pers dalam mendukung pembinaan warga binaan sejalan dengan visi rutan dalam menghadirkan pelayanan yang humanis.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Ibu Kasihhati beserta jajaran. Dukungan FPII di bidang syiar dan dakwah akan membuka peluang kolaborasi yang bermanfaat. Harapannya, sinergi ini dapat menciptakan pembinaan rohani yang lebih responsif sekaligus menghadirkan informasi yang berimbang bagi masyarakat,” ungkap Wahyu.
Wahyu menambahkan, hubungan baik antara Rutan Kelas I Jakarta Pusat dan FPII diharapkan terus berlanjut. “Kami ingin sinergi ini semakin kuat, sehingga masyarakat bisa melihat bahwa pembinaan di rutan bukan hanya hukuman, tetapi juga proses memperbaiki diri dan membangun masa depan,” pungkasnya. (Smty)
Social Header