Breaking News

Kondisi Kantor Desa Pupuan, Tabanan, Memprihatinkan: Ironi Desa di Pusat Ekonomi Kecamatan

Photo: Kondisi kantor kepala desa Pupuan.

Tabanan, baliberkabar.id – Sungguh memprihatinkan kondisi bangunan Kantor Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali. Desa yang berpenduduk sekitar 3.000 jiwa ini memiliki kantor pelayanan publik yang jauh dari kata layak.

Kantor desa ini dibangun pada 1991 saat I Ketut Larna menjabat sebagai kepala desa pertama. Bangunan yang kala itu diresmikan langsung oleh Gubernur Bali Ida Bagus Oka kini sudah berdiri lebih dari 30 tahun tanpa perbaikan besar. Akibatnya, kerusakan terjadi di banyak sisi.

Pantauan Bali Berkabar di lokasi, plafon kantor tampak banyak yang jebol, reng genteng lapuk dan patah, sementara dinding tembok mengelupas serta dipenuhi jamur. Suasana di dalam ruangan pun kotor dan jauh dari standar kenyamanan pelayanan publik. Sejumlah warga yang ditemui mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

Perbekel (Kepala Desa) Pupuan, I Gede Made Giri Prabawa, mengatakan dirinya kerap merasa malu saat menerima tamu dari luar desa.

“Kalau ada rekan kepala desa lain berkunjung, kami merasa tidak enak hati. Kondisi kantor desa ini sudah sangat tidak layak, padahal pelayanan harus tetap berjalan,” ujarnya, Senin (15/9/2025).

Ia menuturkan, pengajuan rehabilitasi sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak terkait. Rencana pembangunan kantor baru di atas tanah milik Pemkab dengan status pinjam pakai pun sempat diajukan, tetapi belum mendapat kepastian.

“Karena tidak ada kepastian bantuan, kami bersama BPD sepakat mengupayakan dana dari sisa SILPA selain dari dana desa. Meskipun sedikit, setidaknya bisa dimulai dari pondasi terlebih dahulu,” jelas Giri Prabawa.

I Gede Made Giri Prabawa, Perbekel (Kepala Desa) Pupuan.

Anggaran pembangunan kantor desa baru diperkirakan menelan biaya sekitar Rp1,5 miliar. Giri Prabawa berharap pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pihak ketiga dapat membantu mewujudkan rencana tersebut.

“Pelayanan masyarakat di desa ini cukup besar, dengan penduduk sekitar 3.000 jiwa. Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah,” tuturnya.

Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah demi peningkatan pelayanan publik. “Semoga rencana pembangunan kantor desa bisa terwujud sehingga pelayanan ke masyarakat ke depan lebih baik,” ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Pupuan Dalam Angka 2024 mencatat, jumlah penduduk Desa Pupuan pada 2023 mencapai 3.235 jiwa, terdiri atas 1.586 laki-laki dan 1.649 perempuan dengan total 865 kepala keluarga. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dengan komoditas utama sektor perkebunan.

Dengan potensi alam yang melimpah, letak strategis, dan peran sebagai pusat perekonomian sekaligus administrasi kecamatan, kondisi kantor desa yang dibiarkan rapuh lebih dari tiga dekade menjadi ironi bagi pelayanan publik di Pupuan. (Smty)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar