Tabanan, baliberkabar.id - Suasana pagi di Lapas Kelas IIB Tabanan, Rabu (15/10), tampak berbeda dari biasanya. Sejumlah pegawai mengenakan seragam biru khas pemasyarakatan tampak menyambut rombongan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja yang datang melakukan studi tiru pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Singaraja, I Gusti Lanang Agus Cahyana Putra, dan disambut hangat oleh Kalapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, beserta jajaran pejabat struktural. Suasana akrab dan penuh semangat terasa sejak awal kegiatan dimulai.
Dalam sambutannya, I Gusti Lanang menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat tata kelola dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan pemasyarakatan.
“Kami datang untuk belajar langsung dari Lapas Tabanan, yang telah berhasil membangun budaya kerja bersih dan berintegritas. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi kami dalam menata langkah menuju WBK dan WBBM,” ujar Gusti Lanang.
Usai sesi penyambutan, rombongan diajak berkeliling melihat berbagai fasilitas layanan, mulai dari area pembinaan warga binaan, layanan kunjungan, hingga inovasi digital yang diterapkan untuk meningkatkan transparansi pelayanan. Beberapa pegawai Lapas Singaraja terlihat aktif berdiskusi, mencatat, dan mendokumentasikan berbagai hal yang dianggap penting.
Kalapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, dalam pemaparannya menjelaskan secara rinci kunci keberhasilan Lapas Tabanan dalam meraih predikat WBK. Ia menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras seluruh jajaran yang konsisten menerapkan nilai integritas dalam setiap pelayanan.
“Keberhasilan WBK tidak datang instan. Dibutuhkan komitmen bersama, dukungan pimpinan, budaya pelayanan yang baik, serta keterlibatan masyarakat melalui sistem pengaduan terbuka sebagai bahan evaluasi,” ungkap Prawira.
Lebih lanjut, ia menjabarkan tahapan pembangunan ZI yang harus dijalankan secara terstruktur, mulai dari pembentukan tim kerja, penyusunan rencana aksi, pemetaan area perubahan, sosialisasi, hingga monitoring dan evaluasi berkelanjutan sesuai pedoman Permenpan RB Nomor 52 Tahun 2024.
Kegiatan studi tiru yang berlangsung hingga siang hari itu ditutup dengan sesi diskusi dan foto bersama. Kedua pihak berkomitmen untuk terus menjaga sinergi dan saling berbagi praktik terbaik dalam membangun pelayanan publik yang transparan dan berintegritas.
Melalui kegiatan ini, Lapas Singaraja menegaskan tekadnya untuk memperkuat budaya kerja yang profesional dan akuntabel sebagai langkah nyata menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). (Sdn)
Social Header