Kelima korban, tiga perempuan dan dua laki-laki dibawa ke RSUD dalam kondisi sudah meninggal. Tiga jenazah pertama tiba tidak lama setelah kecelakaan, disusul dua lainnya beberapa saat kemudian.
Dokter forensik RSUD Buleleng, dr. Klarisa, mengatakan pemeriksaan luar telah dilakukan pada hari kejadian. Pemeriksaan itu selesai sekitar pukul 12.00 Wita.
“Seluruh korban tiba dalam keadaan meninggal dunia. Kami melakukan pemeriksaan luar terlebih dahulu dan kemudian menyimpannya di ruang pendingin,” jelasnya.
Namun, pihak rumah sakit belum dapat memastikan waktu pasti kematian para korban. Penentuan tersebut membutuhkan pemeriksaan dalam (otopsi), yang saat ini masih menunggu izin resmi dari kepolisian dan koordinasi dengan Kedutaan Besar China.
“Untuk sementara kami belum melakukan otopsi. Arahan resmi dari kepolisian dan kedutaan masih kami tunggu,” ujarnya.
Dari pemeriksaan awal, tim forensik menemukan sejumlah luka pada tubuh korban. Salah satu jenazah mengalami luka paling serius, tetapi detail medis belum dapat disampaikan sebelum ada pemeriksaan lanjutan.
Meski seluruh korban membawa paspor, identitas mereka belum bisa dinyatakan sah. Proses identifikasi harus mengacu pada data pembanding seperti rekam medis atau dental record, yang hingga kini belum tersedia.
“Kami tidak bisa mengandalkan paspor saja. Harus ada data pembanding untuk memastikan identitas resmi,” tambah dr. Klarisa.
Kecelakaan itu terjadi ketika rombongan wisatawan China sedang menuju kawasan wisata Lovina. Minibus yang mereka tumpangi diduga kehilangan kendali dan terjun ke jurang di wilayah Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada. Lima orang meninggal di tempat, sementara delapan lainnya mengalami luka-luka dan kini menjalani perawatan.
Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, menegaskan bahwa penyidik masih mengumpulkan keterangan dan bukti untuk memastikan penyebab kecelakaan.
“Penyidik masih mendalami faktor penyebabnya. Termasuk kemungkinan kelalaian, kondisi kendaraan, dan situasi jalan saat kejadian,” kata Iptu Yohana.
Polisi juga menunggu hasil koordinasi dengan pihak kedutaan sebelum melanjutkan proses identifikasi korban. (Smty)


Social Header