Kalbar - Bali Berkabar | Lalu lalang pemasokan ternak babi antar pulau di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) disoroti masyarakat, salah satunya Praktisi Kebijakan Publik, Herman Hofi Munawar.
Pasalnya, berdasarkan dari informasi yang beredar, adannya pemasukan hewan ternak babi dari luar Kalbar yang tidak melewati pelabuhan-pelabuhan yang ada di Kalbar, melainkan ternak babi tersebut diangkut melalui jalur darat dari pulau Jawa/Bali dengan truk angkutan ternak babi melintasi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal ini menyebabkan sulitnya untuk dilakukan pengawasan secara ketat terhadap pemeriksaan kesehatan hewan dari pihak-pihak berwenang, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap tidak terkendalinya penyebaran wabah virus flu babi yg dibawa oleh ternak babi tersebut yang sampai saat ini belum ada vaksin dan obatnya.
Dalam siaran presnya, Praktisi Kebijakan Publik, Herman Hofi Munawar mengutarakan ternak babi yang didatangkan melalui jalur laut lewat pelabuhan yang ada di Provinsi Kalbar akan sangat mudah untuk dilakukan pengawasan terhadap kesehatan hewan ternak tersebut serta memudahkan kegiatan pengecekan, sterilisasi armada pengangkut sebelum dibawa ke tempat tujuan.
Namun menurutnya, bila ternak sapi itu didatangkan melaui jalur darat justru tidak akan terawasi dan terkendali dengan baik.
"Sehingga hal itu dapat memicu penyebaran virus flu babi yang saat ini sedang melanda wilayah Kalbar serta menjadi sorotan dunia yang berdampak terhadap kesehatan hewan-hewan ternak serta mengancam keberlangsungan peternakan lokal", ungkapnya kepada media, 19 Mei 2023.
Lebih lanjut Herman Hofi mepaparkan, kebijakan port to port sesuai dengan Surat Edaran dari Pemerintah Daerah sudahlah benar untuk memudahkan pengendalian dan pendeteksian resiko penyebaran virus flu babi tersebut.
"Jangan sebebas mungkin regulasi pemasukannya, apakah itu hewan ternak babi, sapi, kambing, harus melalui pengawasan yang ketat dari instansi-instansi terkait dalam hal ini khususnya pihak Karantina Hewan Kalbar", jelas Herman.
"Karena jika tidak melalui pengecekan dan pengawasan yang benar, dampaknya akan sangat luar biasa bagi masyarakat kalbar." imbuhnya.
Herman Hofi meminta kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan penertiban masuknya ternak hewan babi di Kalbar.
Untuk kedepannya, ia berharap bukan hanya Herwan ternak babi saja, termasuk juga hewan ternak sapi, kambing, juga ungas dan lainya agar tidak boleh sembarangan masuk ke wilayah Kalimantan Barat.
"Bukan berarti monopoli, tetapi untuk memastikan hewan ternak tersebut harus terkendali pengawasan kesehatan hewannya melalui satu pintu pemasukan saja yaitu dengan jalur kapal laut port to port" tegas Herman Hofi. (Red***).
Social Header