Breaking News

Jelang Nataru 2024, Jasa Raharja Singaraja Optimalkan Pelayanan Digital Terpadu Untuk Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Yudha Pradista, Humas Kantor Jasa Raharja Perwakilan Singaraja.

Buleleng - Bali Berkabar | Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Jasa Raharja turut berperan aktif dalam kegiatan Pam Natal tahun 2023 dan Tahun Baru tahun 2024. Dengan memanfaatkan Pelayanan Digital Terpadu diharapkan mampu meningkatkan pelayanan selama Natal dan Tahun Baru.

Sesuai tugas Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara, dalam penyelenggaraan program perlindungan dasar terhadap korban kecelakaan penumpang umum dan lalu lintas jalan, memberikan santunan kepada korban meninggal dunia dan penjaminan atau penggantian biaya perawatan kepada korban luka-luka dengan adanya pelayanan digital terpadu.

Sebagaimana yang dijelaskan Kepala Kantor Jasa Raharja Perwakilan Singaraja, Luh Made Ernayani melalui Humas Yudha Pradista, Rabu (27/12/2023). Saat jumpa Pers di Warung Berutz, Pemaron, Hal ini diharapkan dapat membantu mempercepat penanganan dan penyaluran santunan kepada korban dan keluarga korban kecelakaan melalui kolaborasi yang dilakukan Jasa Raharja dengan kepolisian, rumah sakit, dukcapil dan stakeholder lainnya.

Selain itu, dengan adanya digitalisasi pelayanan santunan kepada korban kecelakaan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas layanan khususnya kecepatan dalam penyerahan santunan.

Dengan adanya Pelayanan Digital Terpadu, Kecepatan penyerahan santunan untuk korban meninggal dunia dari target 2,5 hari, diharapkan akan terealisasi dalam waktu 1 hari saja.

Sementara untuk penanganan kecelakaan khususnya selama periode Nataru 2023 ini, Jasa Raharja bekerja sama dengan rumah sakit menerapkan sistem penjaminan 24 jam, yang didukung dengan mensiagakan posko digital data laka online dengan Integrated
Road safety Management System (IRSMS) Polri dan Rumah Sakit.

Lebih lanjut Yudha mengampaikan, hingga 21 Desember 2023 ini, jumlah santunan yang sudah diserahkan sebesar Rp. 22.554.662.277,- atau terjadi kenaikan sebesar 11.65% dibandingkan periode yang
sama tahun lalu. 

Untuk jumlah korban juga sebanyak 1.357 korban, terdapat kenaikan sebesar 19.87%. Hal ini disebabkan meningkatnya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan atau aktivitas, serta kurangnya disiplin masyarakat dalam berkendara.

“Jumlah korban kecelakaan pada tahun 2023 yang mendapat santunan ada kenaikan sebesar 19,87 persen sebanyak 1.357 korban pada tahun 2023. Pada tahun 2022 lalu jumlah korban 1.132,” terang Yudha.

Sedangkan untuk kasus kecelakaan lalu lintas yang mendapat santunan tersebut didominasi kelompok usia produktif termasuk remaja.

”Dari sisi usia paling banyak berada pada usia produktif yakni antara usia 15 tahun sampai 24 tahun dengan jumlah korban 57 meninggal dunia dan 137 luka berat,” ujarnya.

Menurut Yudha, meningkatnya kasus lakalantas sangat erat terkait dengan mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan atau aktivitas berbanding lurus dengan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas.

”Penyebab lain tingginya kejadian kecelakaan yakni faktor kurangnya disiplin masyarakat dalam berkendara,” tambah Yudha.

“Kami menghimbau masyarakat jika bepergian agar waspada dan mengutamakan keselamatan berlalu lintas serta mematuhi rambu-rambu, menggunakan helm standar, seat belt untuk kendaraan roda empat, dan tidak menggunakan ponsel saat berkendara. Para orang tua diminta tidak mengizinkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor,” himbaunya.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat kalau bepergian hendaknya selalu waspada dan mengutamakan keselamatan berlalu lintas mematuhi rambu lalu lintas, memakai helm SNI. Kepada pengendara roda empat atau lebih dihimbau supaya memakai seat belt atau sabuk pengaman. Selain itu agar tidak menggunakan HP saat berkendara serta mentaati protokol kesehatan. 

"Jasa Raharja, Prima dalam pelayanan", ujar Yudha mengucapkan tagline Jasa Raharja diakhir pertemuan. (Sdn)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar