Buleleng - baliberkabar.id | Ramai-ramai orang meluber ke dalam lapangan Desa Pemuteran bukan bentrokan anak kampung yang kampungan, melainkan karena terjadi bentrokan saat berlangsung pertandingan sepak bola Liga antar Kampung (Tarkam) yang melibatkan Tim Sumberwangi melawan Tim Palasari.
Pertandingan sepak bola tarkam yang berlangsung di Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak belum lama ini. Salah satu pemain nyaris bonyok setelah suporter ikut terlibat menghajarnya. Tidak terima atas perlakuan itu pemain yang menjadi korban pengeroyokan melaporkan kasus itu ke Polsek Gerokgak.
Dari nformasi yang dihimpun, peristiwa itu berawal dari laga final Pordes Pemuteran Tahun 2024 yang digelar pada 30 Juli 2024 itu mempertemukan dua tim yakni Tim Sumberwangi melawan Tim Palasari.
Pada menit akhir pertandingan terjadi kontak fisik antara pemain Sumberwangi berinisial AL (27) dengan pemain lawannya bernomor punggung 10. AL didorong hingga terjatuh. Kemudia datang pemain Palasari nomor punggung 19 ikut menghajar kepala korban dari arah belakang hingga terjatuh. Selanjutnya terjadi keributan melibatkan para pemain dan memancing suporter ikut terlibat.
"Pendukung dari kedua tim ikut masuk ke tengah lapangan lalu terlibat dalam keributan dan saling jotos," ungkap Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika. Jumat (02/08/2024).
Selanjutnya salah satu suporter dari tim Palasari yang menggunakan pakaian kaos singlet hitam mendekati korban lalu membantingnya hingga terjatuh kemudian tubuh korban terinjak-injak oleh beberapa orang yang terlibat dalam keributan tersebut.
"Korban tidak terima dan melaporkan kasus itu ke polisi," tambah AKP Darma.
Atas laporan korban tersebut menurut AKP Darma Diatmika, aparat kepolisian dari Polsek Gerokga melakukan penyelidikan.Beberapa orang yang dianggap terlibat dalam kasus kekerasan itu sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan. Diantaranya KS (29) W. AT (27),K.SY (24). Ketiganya warga Banjar Dinas Palasari, DesaPemuteran.
"Para pelaku sementara sudah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," tandas AKP Diatmika
Sementara Perbekel Desa Pemuteran ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon via WhatsAppnya hingga berita ini diturunkan belum merespon. (SmtyTim)
Social Header