Denpasar - baliberkabar id | Di media sosial, beredar sebuah naskah kerja sama yang melibatkan Universitas Udayana (Unud) dan TNI AD, khususnya Kodam IX/Udayana. Dokumen yang menjadi viral tersebut mencantumkan adanya kolaborasi yang berfokus pada "Sinergitas di Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi".
Namun, inisiatif kerja sama ini menghadapi penolakan dari sebagian mahasiswa, yang merasa khawatir akan potensi militerisasi di lingkungan kampus.
Mereka takut bahwa intervensi dari pihak militer dapat mengganggu kebebasan akademik dan mengancam netralitas dalam dunia pendidikan, yang seharusnya bebas dari pengaruh eksternal yang dapat membatasi kebebasan berpikir dan berkreativitas.
Menanggapi hal tersebut, Kapendam IX/UDY Kolonel Agung Udayana S.E., M.M., M.H.I, menyampaikan klarifikasi bahwa kerja sama ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk intervensi militer di kampus.
"Ini merupakan tindak lanjut dari MoU Kemendikbudristek dengan TNI pada 2023 sebagaimana disampaikan Rektor Unud Prof. Ir. I. Ketut Suarsana, S.T., Ph.D. dengan fokus pada penguatan karakter, wawasan kebangsaan, dan program edukatif yang partisipatif," terang Kolonel Agung Udayana di Markas Kodam IX/Udayana pada Kamis, (3/4/2925).
Agung menegaskan bahwa seluruh kegiatan dalam PKS murni bersifat edukatif dan tetap berpegang pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, tidak akan mengganggu independensi akademik dan sama sekali tidak ada agenda militerisasi.
"Kami memahami kekhawatiran mahasiswa, namun kami tegaskan bahwa TNI hadir sebagai mitra, bukan untuk mendominasi. Program seperti pelatihan bela negara non-militeristik, kuliah umum kebangsaan, dan pengabdian masyarakat justru bertujuan memperkuat rasa cinta tanah air dan kedisiplinan, semua proses tetap mengacu pada regulasi yang berlaku," paparnya.
Selain dengan Universitas Udayana, sinergi institusi TNI dengan lembaga perguruan tinggi selama ini telah terjalin dengan baik. Beberapa universitas ternama yang telah menjalin kerja sama akademik dengan TNI di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta), Universitas Negeri Malang (UM) dan masih banyak lainnya. Kerja sama ini umumnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendorong penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan.
"Kami berharap mahasiswa dapat melihat ini sebagai upaya positif untuk memajukan pendidikan, bukan sebagai ancaman. Salah satu tujuan nasional kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD, dan kita harus mengimplementasikan itu karena bangsa yang cerdas akan membentuk negara yang kuat," jelasnya.
Dengan penjelasan ini, diharapkan polemik dapat diatasi melalui komunikasi yang konstruktif, sehingga sinergi antara TNI dan dunia pendidikan benar-benar membawa manfaat bagi seluruh sivitas akademika. (Smty)
Social Header