Denpasar – baliberkabar.id | Ribuan wajah sumringah memadati Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Rabu (28/5/2025) malam. Sebanyak 4.351 tenaga honorer resmi diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), disusul 89 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan dari Pemerintah Provinsi Bali.
Momen ini menjadi tonggak sejarah bagi ribuan pegawai yang telah mengabdi belasan bahkan puluhan tahun sebagai tenaga kontrak. Salah satu di antaranya tercatat telah mengabdi selama 22 tahun sebelum akhirnya menerima SK malam itu.
Gubernur Bali Wayan Koster, dalam sambutannya pada acara bertajuk Gubernur Menyapa ASN, menegaskan bahwa penyerahan SK ini memberikan kepastian hukum dan masa depan bagi para pegawai.
“Ini hari yang sangat penting, karena SK yang diserahkan malam ini memberi kepastian tentang masa depan mereka sebagai pegawai,” ujar Koster.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pimpinan lembaga keuangan daerah seperti Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster secara terbuka meminta pihak BPD Bali memprioritaskan layanan kredit bagi para PPPK dan CPNS yang baru diangkat.
“Sekarang sudah pegang SK, silakan ajukan kredit. Mau beli rumah, kendaraan, atau kebutuhan lainnya. Tapi tentu, bunganya yang rendah ya,” ucapnya, disambut riuh tepuk tangan para ASN.
Koster menekankan, kenyamanan pegawai menjadi faktor penting dalam menunjang kinerja birokrasi. Namun, ia juga mengingatkan agar para ASN tidak terlena dan tetap menjaga disiplin serta etika kerja.
Di hadapan ribuan ASN yang hadir, Koster secara tegas menyoroti perilaku tidak pantas yang masih ditemukan di lingkungan birokrasi. Ia menyinggung praktik perselingkuhan yang menurutnya masih terjadi di sejumlah instansi, termasuk di Dinas Pendidikan.
“Saya ingatkan, jangan ada yang selingkuh di kantor. Kepala dinas, awasi betul anak buahnya. Kalau ketahuan, saya berhentikan. Kepala dinasnya juga saya copot,” tegasnya.
Gubernur dua periode itu bahkan mengaku telah membentuk tim bayangan yang bertugas khusus untuk memantau perilaku ASN di luar sistem pengawasan formal.
“Saya punya tim bayangan. Enggak ada yang tahu siapa mereka, tapi mereka bekerja. Jadi hati-hati,” ujarnya mengingatkan.
Mengakhiri sambutannya, Koster mengajak seluruh aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov Bali untuk menjaga integritas, bekerja dengan semangat, dan menciptakan birokrasi yang bersih dan profesional.
“Ayo kita bangun birokrasi Pemprov Bali yang profesional, bersih, dan punya spirit tinggi. Jangan cemari dengan perilaku tak pantas,” pungkasnya. (Smty)
Social Header