Jakarta - baliberkabar.id | Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei menjadi momentum penting untuk merefleksikan sekaligus merayakan peran vital insan pers dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peringatan tahun ini kembali menegaskan bahwa kebebasan pers merupakan fondasi yang tak tergantikan dalam menciptakan masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis.
Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 menggarisbawahi pentingnya kebebasan berekspresi dan peran media sebagai salah satu pilar utama demokrasi. Dalam konteks Indonesia, kebebasan pers menjadi elemen krusial dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi di tengah dinamika politik, sosial, dan hukum.
Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW Fast Respon), Agus Flores, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh insan pers Indonesia. Ia menegaskan bahwa tugas pers bukan hanya menyampaikan informasi yang akurat dan objektif, tetapi juga harus berani bersuara demi kepentingan publik.
"Jika ada penyimpangan, ungkapkan kepada publik. Jika ada kesalahan, jangan diam. Prinsip keberanian dan kejujuran harus menjadi pedoman utama bagi insan pers," ujar Agus Flores.
Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan dalam menciptakan ekosistem pers yang independen, jujur, dan berintegritas.
"Sebagai Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon Counter Polri, saya mengucapkan Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia. Mari bersinergi bersama pemerintah dan Polri untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045," tambahnya.
Senada dengan itu, Pemimpin Redaksi Baliberkabar.id, Gede Sumertayasa, turut menyampaikan refleksi mendalam terkait peran strategis media dalam menjaga demokrasi.
"Pers memegang peranan penting sebagai salah satu pilar utama demokrasi. Melalui fungsi kontrol sosial, pers memastikan bahwa proses penegakan hukum berjalan adil, transparan, dan sesuai dengan koridor hukum yang benar," tegas Gede.
Ia menekankan bahwa dalam menghadapi tekanan kekuasaan dan berbagai bentuk intimidasi, integritas jurnalis adalah benteng terakhir tegaknya demokrasi. Karena itu, pers harus terus menjadi cermin kritis bagi pemerintah dan lembaga hukum.
"Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia! Mari terus mengabdi pada kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan. Semoga pers Indonesia semakin kuat, kritis, independen, dan senantiasa berpihak kepada kebenaran," pungkas Gede Sumertayasa. (Red)
Social Header