Jembrana – Bali Berkabar | Tragedi laut terjadi di Selat Bali saat Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Kamis (3/7/2025) dini hari. Kapal yang mengangkut 65 orang penumpang dan awak itu mengalami kebocoran di ruang mesin hingga akhirnya terbalik. Hingga berita ini diturunkan, 5 orang ditemukan meninggal dunia, 31 berhasil diselamatkan, dan sisanya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Suasana duka menyelimuti Pelabuhan Gilimanuk dan RSUD Negara, Jembrana, tempat beberapa korban dibawa. Masyarakat Desa Banyubiru juga turut serta membantu proses evakuasi jenazah yang ditemukan di sepanjang pesisir pantai.
Kronologi: Dari Sinyal Darurat hingga Terbalik
KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025, pukul 22.56 WIB. Sekitar pukul 00.16 WITA, kru kapal sempat mengirimkan sinyal darurat melalui saluran komunikasi pelabuhan, melaporkan adanya kebocoran di ruang mesin kapal.
Tak berselang lama, sekitar pukul 00.19 WITA, kapal mengalami blackout (mati listrik total). Dalam kondisi genting, kapal akhirnya terbalik dan hanyut ke arah selatan. Lokasi tenggelam tercatat di koordinat -08°09.371' Lintang Selatan dan 114°25.1569' Bujur Timur.
“Terdengar permintaan tolong dari KMP Tunu Pratama Jaya yang melaporkan adanya kebocoran mesin kapal,” ujar pihak operator pelayaran dalam keterangan resminya.
Cuaca Buruk Diduga Perparah Situasi
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) Pelabuhan Gilimanuk, Ni Putu Cahyani Negara, menyampaikan bahwa kondisi cuaca laut saat kejadian turut memperparah keadaan.
“Berdasarkan laporan BMKG, tinggi gelombang di perairan Selat Bali saat itu berkisar antara 1,7 hingga 2,5 meter,” jelasnya.
5 Korban Tewas, Salah Satunya Belum Teridentifikasi
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara, dr. Eka Indrawati, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima lima jenazah korban kecelakaan laut tersebut. Empat jenazah telah berhasil diidentifikasi, sementara satu korban masih dalam proses identifikasi.
Daftar Korban Meninggal Dunia:
1. Anang Suryono – Laki-laki, Jl. Serma ABD. Rahman 35, Probolinggo, Jawa Timur.
2. Eko Sastriyo – Laki-laki, lahir 2 September 1974, Lingkungan Sukowidi, Banyuwangi.
3. Elok Rumantini – Perempuan, lahir 29 Juli 1991, Lingkungan Sritanjung, Banyuwangi.
4. Cahyani – Perempuan, lahir 30 Maret 1980, Dusun Krajan Kulon, Banyuwangi.
5. (Belum diketahui identitasnya).
31 Penumpang Selamat Berhasil Dievakuasi
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, BPBD, dan relawan masyarakat berhasil mengevakuasi 31 penumpang dalam keadaan selamat. Sebagian korban ditemukan mengambang dengan jaket pelampung, sebagian lainnya berhasil berenang ke pantai terdekat.
Daftar Korban Selamat (31 Orang):
1. Saroji – Belimbingsari, Banyuwangi.
2. Saiful Munir – Gunung Sari, Jember.
3. Mansun – Belimbingsari, Banyuwangi.
4. Romi Alfa Hidayat – Belimbingsari, Banyuwangi.
5. Sandi – Maron.
6. Supardi – Dusun Sumberjati, Dasri, Tegalsari, Banyuwangi.
7. Abu Khoiri – Sumberjati, Banyuwangi.
8. Farid – Singojoro, Banyuwangi.
9. Erick Imbawani – Lumajang.
10. Nurdin Yuswanto – Ketapang, Banyuwangi
11. Richo Krafsanjani – Banyuwangi.
12. Ahmad Suyitno – Jember.
13. Bahrun – Suren, Jember
14. Eka Toniansyah – Kalipuro, Banyuwangi.
15. Muhammad Tri Wahyu – Srono Wonosobo.
16. M. Farid Wadji – Singojuruh, Banyuwangi
17. Samsul Hidayat – Kabat, Banyuwangi.
18. Anshori – Blimbingsari, Banyuwangi.
19. Wajihi – Belimbingsari, Banyuwangi.
20. Muhammad Kholil – Jember.
21. Bejo Santoso – Banyuwangi.
22. Deni Hermanto – Singolatren, Banyuwangi.
23. Ahmad Lukan – Umbulsari, Jember.
24. Febriani – Rogojampi Utara, Banyuwangi.
25. Ibnul Vawait – Kalipuro, Banyuwangi.
26. Imron – Rogojampi, Banyuwangi.
27. Ahmad Rokhan – Jember.
28. Sinyo – Jember.
29. Ely – Banyuwangi.
30. Nanda Sinta – Gilimanuk.
31. Riki Prayuda – Gilimanuk.
Imbauan untuk Operator Kapal dan Pemerintah
Pihak berwenang mengimbau kepada seluruh operator penyeberangan untuk lebih memperhatikan kelayakan teknis armada, termasuk kondisi mesin dan sistem kelistrikan, serta tidak mengabaikan prakiraan cuaca sebelum keberangkatan.
“Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas. Pemeriksaan menyeluruh wajib dilakukan, apalagi saat musim gelombang tinggi,” ujar petugas dari Pelabuhan Gilimanuk.
Pencarian Masih Berlangsung
Pencarian korban hilang terus dilakukan menggunakan kapal patroli laut dan helikopter. Sementara posko darurat dan pusat informasi korban didirikan di Pelabuhan Gilimanuk dan RSUD Negara. Pihak keluarga penumpang diminta untuk segera melapor ke posko apabila memiliki anggota keluarga yang turut dalam pelayaran tersebut.
Redaksi Bali Berkabar akan terus mengabarkan perkembangan terkini dari lapangan seputar insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. (Smty)
Social Header