Breaking News

Diduga Karena Perselingkuhan, Seorang Istri di Sawan Tega Meninggalkan Suami dan Dua Anak

Photo: Ketut Redita Bersama Istrinya KNII.

Buleleng – baliberkabar.id |
Bagaikan lirik lagu lama yang menyebut “kasih ibu sepanjang masa,” namun tidak demikian yang kini dirasakan keluarga petani asal Banjar Dinas Lebah, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Ketut Redita. (37) hanya bisa menatap kosong pintu rumah yang tak lagi disentuh istrinya, K.N.I.I. (32), yang pergi meninggalkan suami dan dua anak mereka tanpa sepatah kata pun. Kasih seorang ibu yang diharapkan menjadi sandaran justru berubah menjadi pertanyaan yang belum terjawab.

Ketut Redita. melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sawan pada Minggu (1/6/2025). Dalam keterangannya kepada polisi, ia menjelaskan bahwa pagi hari sebelum pergi, istrinya sempat membuatkan sarapan dan berpamitan untuk bekerja di usaha laundry keluarga. Namun hingga malam tiba, sang istri tak kunjung pulang dan nomor teleponnya tidak aktif.

"Motornya memang ada di dalam, tapi pintu laundry sudah tertutup dan dia tidak ada di sana," ujar Ketut Redita. dalam laporan bernomor STPP/40/VI/2025.

Merasa cemas, ia pulang ke rumah sambil meminta bantuan anak sulungnya, Gede K.P.P., yang menjemputnya menggunakan sepeda motor. Malam itu juga, ia menghubungi keluarga dan kepala dusun untuk mencari informasi keberadaan istrinya.

Sejumlah saksi menyebut ada seorang pria yang beberapa kali terlihat berada di lokasi laundry. Redita. mengaku sudah sering melihat pria tersebut, yang menurut keterangan istrinya hanya “sepupu.”

"Saya sudah enam kali lihat orang itu. Kakak saya juga pernah tanya siapa dia, jawabnya cuma ‘sepupu’," katanya.

Ia menuturkan, jauh sebelum kejadian, istrinya pernah berboncengan dengan pria yang sama saat mengantar mertuanya ke Denpasar.

"Waktu saya tanya kenapa tidak pergi bersama suamimu, dia cuma bilang, ‘kamu kan sibuk,’" ujarnya.

Redita menduga kepergian istrinya sudah direncanakan. Sebab saat mencari Kartu Keluarga untuk persiapan pendaftaran sekolah anaknya yang nomor dua, sejumlah dokumen penting, termasuk akta nikah dan kartu keluarga, ikut hilang.

"Akta nikahnya dia tidak ada, Kartu keluarga juga hilang, jadi pendaftaran sekolah anak saya yang mau masuk SMP sekarang terhambat karena harus ngurus itu dulu," ungkapnya.

Selain itu, ia baru mengetahui adanya pinjaman di sebuah bank perkreditan harian. Bahkan pihak penagih sempat mendatangi rumah mencari keberadaan istrinya.

"Setelah dia pergi, baru saya tahu kalau dia punya utang. Orang bank itu sudah datang ke rumah cari dia," katanya.

Ketut Redita menunjukkan akta nikah miliknya dan laporannya ke Polsek Sawan. Foto tidak diburamkan atas izin yang bersangkutan.

Redita juga menyebut, modal usaha laundry selama ini sebagian berasal dari pinjaman dan bantuan keluarga.

Yang lebih parah, ia sempat meminjam uang di Bank BRI sebesar sepuluh juta rupiah untuk perbaikan rumah. Ia sendiri yang mengambil pinjaman 10 juta itu, namun tiba-tiba pihak Bank BRI menyampaikan bahwa pinjamannya bukan sepuluh juta, melainkan tiga puluh juta. "Ke mana sisa uang sebesar Rp 20 juta itu dibawanya? Saya benar-benar tidak tahu, Pak," keluh Redita.

Di tengah persoalan ekonomi, ia harus menghadapi dampak psikologis pada anak-anak. Anak keduanya yang baru berusia 12 tahun sempat jatuh sakit selama satu minggu.

"Psikologis anak saya terutama yang nomor dua ini sangat terguncang. Dia sempat mencret, murung, enggak mau makan. Saya rawat sendiri di rumah. Saya sedih, kenapa tega meninggalkan anak-anak?" ujarnya.

Saat ini, dia masih mempertimbangkan untuk menyusun laporan baru, sambil berkonsultasi dengan keluarganya yang merasa iba mengetahui kejadian di rumah tangganya. "Kebetulan ada kerabat saya yang berprofesi sebagai pengacara mendengar masalah saya ini, jadi saya masih menunggu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dia," ujar Redita.

Sementara itu, pihak kepolisian membenarkan adanya laporan orang hilang tersebut. Seizin Kapolres Buleleng dan Kapolsek Sawan, Kanit Reskrim Polsek Sawan Iptu Ketut Sudana, SH, menjelaskan bahwa pihaknya sudah memintai keterangan sejumlah saksi.

“Kami sudah terima laporan masyarakat terkait adanya seorang istri yang pergi meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan suami dan keluarga,” kata Ketut Sudana.

Ia menambahkan, polisi juga telah memanggil seorang pria yang sempat dikaitkan dengan keberadaan terlapor. Namun berdasarkan keterangannya, komunikasi dengan K.N.I.I. disebut sudah lama terputus.

“Kami sudah dalami laporan dan memintai keterangan yang bersangkutan. Dari pengakuannya, memang dulu pernah ada komunikasi, tapi sekarang sudah tidak ada lagi,” tegasnya.

Pihak kepolisian memastikan proses penyelidikan akan berjalan sesuai prosedur hukum.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak terlapor masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian dan belum memberikan keterangan atau klarifikasi terkait dugaan yang disampaikan oleh pelapor. (Smty)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar