Breaking News

RSUD Buleleng Gelar Workshop Tim Ambulans, Dorong Profesionalisme Layanan Gawat Darurat Demi “Safe Community”

Plt. Direktur RSUD Buleleng, dr. Ketut Suteja Wibawa, Sp.KK., M.Kes, menekankan pentingnya koordinasi antar pemangku kepentingan.

Buleleng, Baliberkabar.id – Upaya meningkatkan profesionalisme layanan kegawatdaruratan terus digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, workshop khusus tim ambulans digelar di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja, Sabtu (13/9).

Workshop perdana ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan petugas ambulans sebagai garda terdepan pelayanan gawat darurat. Tujuannya, mewujudkan konsep safe community atau komunitas aman di Kabupaten Buleleng melalui layanan cepat dan terintegrasi.

Kegiatan diikuti sopir ambulans, tenaga keperawatan, bidan, dokter UGD puskesmas, PMI Buleleng, serta perwakilan rumah sakit negeri dan swasta. Empat narasumber dihadirkan, yakni:
-dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD, membawakan materi sistem rujukan gawat darurat di Buleleng.
-Ns. Budiarsana S.Kep., MNSc, menyampaikan peningkatan kapasitas petugas ambulans dan rujukan, serta simulasi alur komando dan komunikasi.
-Ns. Sri Wahyuni S.Kep., M.Kep, memaparkan simulasi alur rujukan melalui metode table top.
-Ns. Made Martini S.Kep., M.Kep, mengajarkan tata laksana henti jantung pra-rumah sakit oleh petugas ambulans.

Plt. Direktur RSUD Buleleng, dr. Ketut Suteja Wibawa, Sp.KK., M.Kes, menegaskan pentingnya koordinasi antar-stakeholder agar response time makin cepat dan angka kematian serta kesakitan pasien dapat ditekan.

“Profesionalitas tenaga kegawatdaruratan perlu ditopang peningkatan kompetensi tim ambulans, sistem komunikasi yang baik, serta sarana dan peralatan memadai demi memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. Gede Nyoman Sebawa, mewakili Bupati Buleleng menambahkan, RSUD sebagai pusat rujukan kesehatan memerlukan dukungan lintas sektor. “Mewujudkan safe community menuntut profesionalisme, SDM yang kompeten, serta sarana-prasarana memadai,” katanya.

Pasca-workshop, diharapkan kemampuan dan koordinasi tim ambulans dengan rumah sakit semakin kuat. SOP di masing-masing instansi juga akan direviu jika terjadi perubahan. “Kita satukan visi misi tim, terutama petugas lapangan, sehingga response time makin cepat dan mampu menurunkan angka kematian dan kesakitan,” pungkas dr. Sebawa.

Workshop berlangsung interaktif. Selain peserta, jajaran pimpinan instansi terkait, termasuk Kadis Kominfosanti dan Plt. Kadis Kesehatan Buleleng, ikut berdiskusi menyamakan persepsi demi membangun layanan kesehatan yang lebih maju. (Smty)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar