Breaking News

Turun Peringkat, KONI Buleleng Akui Gagal di Porprov Bali 2025, Janji Evaluasi

I Ketut Wiratmaja, Ketua Umum KONI Buleleng.

Buleleng, Baliberkabar.id – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng, I Ketut Wiratmaja, secara terbuka mengakui kegagalan setelah kontingen Buleleng harus rela turun ke peringkat keempat dalam klasemen akhir perolehan medali Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025.

Selama beberapa edisi sebelumnya Buleleng konsisten berada di posisi ketiga, namun tahun ini disalip oleh Kabupaten Gianyar.

“KONI Buleleng mengakui kegagalan ini, tetapi tidak ada yang salah kecuali komandannya. Saya yang paling bertanggung jawab atas hasil hari ini,” ujar Wiratmaja dengan lapang dada, Selasa (16/9/2025) malam.

Berdasarkan data akhir, Buleleng mengoleksi 309 medali: 68 emas, 113 perak, dan 128 perunggu. Capaian ini menempatkan Buleleng di bawah Badung sebagai juara umum, Denpasar di posisi kedua, dan Gianyar di peringkat ketiga. Gianyar unggul tipis dengan 74 emas, atau enam emas lebih banyak dari Buleleng.

Wiratmaja menilai, meski perolehan emas menurun dibanding Porprov sebelumnya, jumlah medali perak justru meningkat signifikan.

“Artinya banyak atlet kita yang masuk final, hanya belum bisa mengonversi perak menjadi emas. Persiapan sudah cukup matang, pembinaan juga cukup, tapi apa yang kita sediakan belum mampu maksimal,” jelasnya.

Ia menegaskan, KONI Buleleng tidak akan mencari kambing hitam atas penurunan peringkat ini. Faktor teknis dan nonteknis akan menjadi bahan evaluasi mendalam.

“Setelah ini, kita akan buat laporan dan menggelar rapat evaluasi. Intinya, kita harus berbenah, introspeksi diri, dan mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Porprov 2027,” tegas Wiratmaja.

Wiratmaja juga menyoroti sejumlah cabang olahraga unggulan Buleleng yang tahun ini gagal mendulang banyak emas, di antaranya wushu, kempo, dan sepak takraw. Sementara itu, Gianyar dinilai tampil luar biasa dengan raihan emas di cabang bergengsi seperti bola voli, sepak bola, dan bola basket.

“Kita harus belajar dari keberhasilan Gianyar yang mampu melompat dari 53 emas (Porprov 2022) menjadi 74 emas. Klungkung juga meningkat pesat dari 25 emas menjadi 50 emas. Itu yang membagi emas kita. Tetapi saya yakin, dengan kerja keras dan pembenahan, Buleleng bisa bangkit di Porprov mendatang,” pungkasnya optimistis.

Pernyataan Wiratmaja yang menyebut “komandannya” sebagai pihak paling bertanggung jawab menunjukkan sikap kesatria. Namun, di balik pengakuan itu, publik tentu menanti bentuk pertanggungjawaban yang lebih konkret, mengingat dukungan anggaran pembinaan olahraga dari pemerintah daerah dan sponsor selama Porprov 2025 tergolong tidak kecil.

Apakah pertanggungjawaban itu akan diwujudkan melalui evaluasi menyeluruh, penyusunan strategi pembinaan baru, atau bahkan langkah lebih jauh seperti menawarkan diri untuk diganti, menjadi catatan yang patut ditunggu. Transparansi dalam pengelolaan dana dan arah pembinaan atlet ke depan akan menjadi tolok ukur penting bagi masyarakat Buleleng untuk menilai keseriusan KONI dalam menjaga marwah olahraga daerah. (Smty)

© Copyright 2022 - Bali Berkabar