Buleleng - baliberkabar.id | Sebagai wujud kepedulian setelah terjadi peristiwa terbakarnya Pura Bale Agung/Pura Bhanuwa Desa Bulian, Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana bertandang ke lokasi Pura serta memberikan bantuan dan memotivasi warga pasca musibah kebakaran terjadi. Jumat (27/9/2024) siang.
Kunjungan paslon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, didampingi Anggota DPRD Buleleng Wayan Edi Parsa.
Dilokasi tersebut, kepada warga yang hadir saat itu, Sugawa Korry mengutarakan kedatangannya ke Pura Bhanuwa seusai menghadiri undangan di Desa Tunjung, Kecamatan Kubutambahan. Kebetulan satu jalur maka dirinya menyempatkan untuk mampir.
Ia juga mengatakan bahwa kehadirannya tidak untuk kepentingan tertentu saja. Melainkan beberapa momen pun ia datang ke Desa Bulian, karena LPD Desa Bulian merupakan binaannya. Bahkan darinya sudah biasa mampir dan ngopi di Desa Bulian.
Dalam kesempatan itu juga, Sugawa-Suardana memberikan bantuan kepada Desa Adat Bulian, untuk memotivasi pasca musibah kebakaran. Meski Sugawa Korry enggan menyebut jumlah nominalnya.
”Saya sudah lihat di media begitu ada musibah kebakaran di Pura Bhuwana. Lalu cari waktu dulu untuk ke sini. Jadi tidak berlomba-lomba ke sini, saya tidak tahu beliau-beliau (paslon lain) datang ke sini,” ucap Sugawa Kori.
Pada kesempatan itu, Paslon No 1 ini meminta agar peristiwa tersebut dapat diambil hikmahnya. "Jangan dipetik negatifnya. Peristiwa ini setidaknya mampu membuat masyarakat berbenah menjadi lebih baik", ujarnya menasihati.
”Peristiwa ini ambil hikmahnya, istilah Bali-nya mulat sarira. Jangan dibawa kemana-mana lagi,” imbunya.
Masih ditempat yang sama, Bandesa Desa Adat Bulian Ketut Pasek berterima kasih atas kedatangan Sugawa-Suardana ke Pura Bhuwana. ini memberikan motivasi kepada mereka pasca musibah yang terjadi di wilayahnya. Katanya.
Pasek menyampaikan bahwa bantuan dana dari Paslon dengan number urut 1 ini akan digunakan pihaknya untuk perbaikan juga persiapan upacara pembersihan.
”Kedatangan ini memberi motivasi. Untuk perbaikan, konsep pakem tetap sama tapi yang berubah variasi ornamennya. Contoh meru tumpang limanya tetap, tapi ukiran akan mengikuti perkembangan jaman,” jelas Sugawa Korry. (Smty)
Social Header