Denpasar - baliberkabar.id | Suasana penuh kehangatan dan semangat kebudayaan terasa kental di Jaya Sabha, kediaman resmi Gubernur Bali. Dalam momen spesial bertepatan dengan Redite Umanis Langkir, Ny. Putri Suastini Koster menerima secara langsung penampilan sekaa Barong Bangkung yang tampil ngelawang di halaman kediaman. Minggu (4/4/2025).
Senyum tulus dan tawa ceria anak-anak sekaa Barong Bangkung menjadi energi positif tersendiri bagi Ny. Putri Koster. Beliau tampak menikmati setiap momen, menyambut anak-anak dengan hangat, dan menunjukkan kasih sayang yang lembut namun penuh makna. Kebersamaan ini memancarkan pesan kuat: seni budaya Bali harus terus hidup dalam jiwa generasi muda.
Sebagai sosok yang dikenal aktif dalam pelestarian seni dan budaya Bali, Ny. Putri Koster kembali membuktikan komitmennya. Ia tidak sekadar hadir secara seremonial, melainkan terlibat langsung dan membangun interaksi emosional dengan para penampil cilik.
“Anak-anak adalah pewaris budaya kita. Tugas kita sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat adalah menanamkan cinta pada tradisi sejak dini,” ujar Ny. Putri Koster dengan penuh semangat.
Dengan penampilan barong bangkung yang meriah dan atraktif, anak-anak sekaa menunjukkan dedikasi mereka dalam menjaga warisan budaya leluhur. Ny. Putri Koster pun mempersilakan sekaa Barong untuk melanjutkan tradisi ngelawang di Jaya Sabha, sebuah penghormatan istimewa dari kediaman pemimpin daerah kepada akar budaya masyarakatnya.
Momen ini menjadi simbol kasih antara seorang ibu dan generasi penerus Bali. Di tengah modernisasi dan arus globalisasi, perhatian tulus dari sosok publik seperti Ny. Putri Koster menjadi teladan bagaimana budaya tidak hanya dijaga, tetapi dirawat dengan cinta dan ketulusan.
Suasana Jaya Sabha sore itu bukan hanya sarat seni, tetapi juga dipenuhi semangat pembinaan karakter budaya. Inilah wujud nyata kepemimpinan yang menyentuh hati, membumi bersama rakyat, dan terus menyalakan api pelestarian budaya.
Aksi nyata Ny. Putri Koster ini layak menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Bali. Bahwa menjaga budaya tidak membutuhkan panggung besar atau seremoni megah, cukup dimulai dari kepedulian, sentuhan kasih, dan ruang bagi generasi muda untuk tampil dan bangga akan jati dirinya.
Melalui kebersamaan ini, harapan besar ditanamkan: Bali akan terus lestari karena budayanya ditopang oleh generasi muda yang mencintai akar tradisi. Dan di balik mereka, berdiri figur-figur ibu bangsa seperti Ny. Putri Koster yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menggerakkan. (Smty)
Social Header