Jakarta - baliberkabar.id | Pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran program nasional bertajuk Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif baru yang ditujukan untuk memperkuat peran koperasi sebagai sokoguru perekonomian rakyat. Program ini digagas sebagai respons terhadap tantangan ketimpangan ekonomi serta minimnya akses pelaku usaha kecil terhadap pembiayaan dan pasar.
Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa Koperasi Merah Putih disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat terhadap koperasi yang relevan, kuat secara kelembagaan, dan mampu bersaing di era digital.
“Koperasi Merah Putih adalah wujud keberpihakan negara pada ekonomi rakyat. Kita ingin membangun koperasi yang modern, transparan, dan punya skala ekonomi yang berdampak langsung bagi anggota,” ujar Teten saat ditemui di Jakarta, akhir Mei lalu.
Menurut Teten, koperasi-koperasi konvensional selama ini banyak yang stagnan karena lemahnya tata kelola dan kurangnya dukungan sistemik. Oleh karena itu, Koperasi Merah Putih akan hadir dengan pendekatan baru, yaitu berbasis digitalisasi, integrasi sektor produktif, dan penguatan kelembagaan.
Sementara itu, Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM, Ahmad Zabadi, menambahkan bahwa program ini juga akan dilengkapi dengan ekosistem pendukung dari hulu ke hilir. Mulai dari pelatihan manajerial, permodalan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), hingga kemitraan strategis dengan BUMN dan swasta.
“Kita tidak ingin koperasi hanya hidup di atas kertas. Dengan Koperasi Merah Putih, kami ingin menciptakan koperasi yang benar-benar menjadi alat perjuangan ekonomi anggota, terutama di sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan UMKM,” jelas Zabadi.
Program ini akan diuji coba di sejumlah daerah, termasuk di kawasan Indonesia Timur, yang memiliki potensi ekonomi namun lemah dalam akses permodalan dan infrastruktur distribusi. Targetnya, peluncuran resmi akan dilakukan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli 2025 mendatang.
Sebagai penekanan nilai kebangsaan, nama “Merah Putih” dipilih untuk menegaskan bahwa koperasi ini bukan hanya alat ekonomi, tetapi juga sarana memperkuat persatuan, kedaulatan, dan keadilan ekonomi rakyat.
Direktur Eksekutif INKOPDIT (Induk Koperasi Kredit), Dr. Aloysius Gunadi Brata, menyambut baik rencana pemerintah ini. Ia menilai revitalisasi koperasi melalui pendekatan digital dan skala nasional adalah langkah penting agar koperasi kembali relevan.
“Koperasi harus naik kelas. Jika pemerintah serius mengawal dan membangun ekosistem yang sehat, Koperasi Merah Putih bisa menjadi model koperasi masa depan Indonesia,” ungkap Gunadi.
Dengan dukungan lintas kementerian, pelibatan komunitas akar rumput, serta pengawasan kelembagaan yang ketat, Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjadi tumpuan baru dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan yang adil dan berkelanjutan. (Smty)
Social Header