Breaking News

Tim Gabungan Buka Posko 24 Jam Bagi Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Jembrana – baliberkabar.id | Menyusul tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Kamis (3/7/2025) dini hari, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jembrana mendirikan posko pengaduan untuk membantu masyarakat yang merasa kehilangan atau belum mengetahui keberadaan anggota keluarganya yang diduga menjadi korban.

Posko ini berlokasi di area lobby utama RSUD Jembrana dan dijaga oleh petugas gabungan dari pihak rumah sakit, kepolisian, serta personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Pihak Jasa Raharja. 

Keberadaan posko ini dimaksudkan sebagai pusat informasi dan layanan pengaduan bagi keluarga penumpang yang belum mendapatkan kepastian tentang kondisi orang terdekat mereka.

Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara, dr. Eka Indrawati, menyampaikan bahwa posko pengaduan tersebut dibuka selama 24 jam untuk menampung setiap laporan yang masuk dari keluarga korban.

“Posko ini kami siapkan untuk menerima pengaduan dan informasi dari keluarga korban. Kami siap membantu dan memfasilitasi segala bentuk kebutuhan informasi terkait perkembangan evakuasi maupun identifikasi korban,” ujar dr. Eka.

Dari pantauan langsung tim baliberkabar.id, hingga Kamis malam pukul 23.00 wita, tercatat ada tiga warga yang datang ke posko dan melaporkan bahwa mereka menduga anggota keluarganya ikut berada di atas kapal nahas tersebut. Ketiganya menyampaikan keterangan identitas dan ciri-ciri keluarga mereka kepada petugas, serta menyerahkan data tambahan guna membantu proses pencocokan dan identifikasi korban.

Selain menerima laporan kehilangan, posko ini juga menyalurkan informasi resmi terkait penemuan jenazah, daftar korban selamat, serta prosedur pengambilan jenazah yang berhasil diidentifikasi. Keluarga yang datang akan dibimbing oleh petugas untuk mengakses informasi secara tertib dan aman.

Hingga berita ini diturunkan, dari total 65 orang yang berada di atas kapal, tercatat 6 orang meninggal dunia dan telah dievakuasi dari rumah sakit umum Daerah Jembrana dengan 5 ambulan dibawa ke kampung halamannya untuk disemayamkan. Sementara 29 berhasil diselamatkan juga sudah bisa pulang setelah mendapatkan perawatan.

Sementara sisanya yang belum diketemukan masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, dan relawan masyarakat pesisir.

Sama halnya dari pihak kepolisian, Pihak BPBD juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera datang ke posko pengaduan dengan membawa dokumen pendukung, seperti fotokopi KTP korban atau foto terakhir, guna mempercepat proses identifikasi. (Smty)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar