Breaking News

Imigrasi Ngurah Rai Sosialisasikan Aplikasi All Indonesia dan E-VOA untuk Tingkatkan Layanan Penumpang Internasional

Badung, baliberkabar.id — Suasana Hotel Hilton Garden Inn Bali, terasa ramai ketika puluhan perwakilan instansi berkumpul mengikuti sosialisasi aplikasi All Indonesia dan Electronic Visa on Arrival (E-VOA). Rabu (24/9/2025).

Acara ini dibuka resmi oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Winarko. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya digitalisasi pelayanan publik seiring pesatnya mobilitas global.

“Transformasi digital adalah keniscayaan. All Indonesia menjadi tonggak penting modernisasi layanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,” ujarnya di hadapan peserta.

Winarko menambahkan, aplikasi All Indonesia memadukan proses imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina dalam satu sistem. “Tujuannya menciptakan sistem pemeriksaan terpadu yang efisien, transparan, dan berbasis digital,” jelasnya.

Sosialisasi kemudian dipandu Ferry Tri Ardhianysah, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, yang memaparkan teknis implementasi All Indonesia dan E-VOA.

Dukungan juga datang dari Bowo Pramoedito, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi KPP Bea Cukai Ngurah Rai, yang menekankan kesiapan maskapai internasional. Ia mengingatkan bahwa 1 Oktober 2025 menjadi batas penerapan barcode wajib bagi penumpang yang telah mengisi aplikasi sebelum keberangkatan.

Dalam pemaparannya, Gde Oki Rizky Aryandhika Heris, Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi Ngurah Rai, menjelaskan bahwa All Indonesia berfungsi sebagai platform terintegrasi. “Seluruh proses kedatangan cukup dilakukan melalui satu aplikasi yang dapat diakses via web maupun mobile, sehingga lebih cepat, praktis, dan transparan,” katanya.

Materi terakhir dibawakan Mohammad Zulfikar, Analis Hukum Direktorat Visa dan Dokumen Perjalanan Ditjen Imigrasi, yang menyoroti perkembangan layanan visa elektronik. Ia menyebut hingga 22 September 2025 sudah tercatat 5,4 juta visa elektronik diterbitkan, meningkat dari 4,9 juta pada 2024.

Dalam diskusi, sejumlah stakeholder lain—termasuk Balai Besar Karantina, Dinas Pariwisata, dan perwakilan maskapai internasional, memberikan masukan terkait kendala teknis pengisian aplikasi, antisipasi penumpukan penumpang, hingga integrasi pungutan wisatawan.

Winarko menutup kegiatan dengan menegaskan komitmen Imigrasi Ngurah Rai untuk meningkatkan layanan publik.
“Kami berkomitmen menghadirkan pelayanan yang lebih modern, efisien, dan terintegrasi demi kelancaran arus penumpang internasional di Bali. Keberhasilan layanan ini sangat bergantung pada kesiapan semua pihak, baik sumber daya manusia, infrastruktur, maupun koordinasi lintas instansi,” tegasnya

Terpantau, kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai ini dihadiri oleh perwakilan Direktorat Jenderal Imigrasi, Bea Cukai Ngurah Rai, Balai Besar Karantina, Angkasa Pura Indonesia, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Bali Tourism Board, ASITA Bali, HPI Bali, pengelola ground handling, hingga sejumlah maskapai internasional. (Smty)
© Copyright 2022 - Bali Berkabar