Jakarta, baliberkabar.id - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan arah baru pembangunan pariwisata Pulau Dewata yang berbasis budaya, berkualitas, dan berkelanjutan. Komitmen tersebut disampaikan saat melakukan audiensi dengan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah langkah strategis untuk memperkuat masa depan pariwisata Bali agar tetap menjadi destinasi unggulan dunia, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang menjadi jati diri masyarakat Bali.
“Pariwisata Bali harus berkelas dunia, namun tetap berjiwa Bali,” tegas Gubernur Koster dalam pertemuan itu.
Koster menilai sinergi antara Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Pariwisata menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas promosi pariwisata. Ia juga mengusulkan penerapan sistem kuota wisatawan asing sebagai langkah menjaga kualitas kunjungan.
Menurutnya, kebijakan ini penting agar wisatawan yang datang benar-benar menghormati budaya lokal serta memberikan manfaat ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakat Bali.
“Kami ingin wisatawan yang datang memiliki kualitas dan menghargai nilai-nilai lokal Bali,” ujar Koster.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali juga menyoroti pentingnya penegakan hukum terhadap praktik-praktik pariwisata ilegal, termasuk vila tanpa izin usaha dan penghindaran pajak.
Ia menegaskan, ketegasan ini diperlukan agar Bali tidak kehilangan jati dirinya akibat praktik pariwisata yang merugikan daerah.
“Kami tidak ingin Bali kehilangan jati diri karena praktik yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyambut positif gagasan yang disampaikan Gubernur Koster. Ia menilai visi tersebut sejalan dengan arah pembangunan pariwisata nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
“Visi Gubernur Koster sejalan dengan upaya kami memperkuat pariwisata Indonesia agar lebih berkualitas dan berdampak luas bagi masyarakat,” kata Widiyanti.
Dengan komitmen yang konsisten dan berpandangan jauh ke depan, Gubernur Koster menegaskan tekadnya menjadikan Bali bukan sekadar destinasi wisata, melainkan pusat kebudayaan dunia yang menjaga harmoni antara alam, manusia, dan kebudayaan. (Smty)
Social Header