Buleleng, Baliberkabar.id - Suasana Lingkungan Padangkeling, Kelurahan Banyuning, Singaraja, mendadak penuh keprihatinan setelah puluhan bilah gong milik Desa Adat Padangkeling dilaporkan hilang. Instrumen tradisi yang menjadi kebanggaan kelompok seni muda-mudi setempat itu raib dari Balai Serba Guna/Kantor Desa Adat, Kamis (27/11/2025) pagi.
Hilangnya 20 bilah gong tersebut baru diketahui sekitar pukul 08.30 Wita oleh seorang warga, Kadek Hendra Darmadi (27). Ia merasa janggal ketika melihat penutup dua gong terbuka. Saat dicek lebih dekat, sejumlah bilah gong gangsa dan ugal ternyata sudah tidak ada di tempatnya. Temuan itu langsung memicu laporan kepada kelian desa adat dan kemudian diteruskan ke Polsek Singaraja.
Kelian Desa Adat Padangkeling, Gede Purnayasa (43), membenarkan bahwa gong-gong itu sehari-hari dipakai kelompok seni muda-mudi untuk latihan. Terakhir kali digunakan pada Senin, 17 November 2025 malam. “Setelah dicek oleh warga, benar bahwa 20 bilah gong hilang,” ujarnya.
Kasi Humas Polres Buleleng IPTU Yohana menjelaskan, total gong yang hilang terdiri dari 10 bilah gong gangsa dan 10 bilah gong ugal dengan estimasi kerugian sekitar Rp16 juta. Ia menyayangkan minimnya pengamanan di sekitar balai desa yang merupakan area terbuka dan hanya dipagari besi setinggi sekitar 60 cm. “Pintu tidak dikunci sehingga tempat itu sangat mudah dimasuki pihak tak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Kondisi tersebut membuat barang-barang kesenian yang disimpan di lokasi tanpa penjagaan menjadi sangat rentan dicuri. Padahal gong tersebut merupakan instrumen penting bagi aktivitas seni-budaya masyarakat Padangkeling.
Menindaklanjuti laporan, Kapolsek Singaraja Kompol Gede Juli, S.IP bersama tim langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Tim Inafis Polres Buleleng sudah melakukan identifikasi, memasang garis polisi, dan menggali keterangan dari saksi maupun pelapor,” kata IPTU Yohana.
Polisi juga mengamankan rekaman CCTV yang terpasang di area balai dengan kapasitas penyimpanan 64 GB. Rekaman tersebut kini tengah dianalisis untuk menelusuri kemungkinan petunjuk yang dapat mengarah pada pelaku.
Pihak kepolisian mengimbau warga agar meningkatkan pengamanan aset kesenian dan fasilitas desa. Sementara penyelidikan terus dilakukan, masyarakat berharap gong-gong tersebut segera ditemukan mengingat nilainya bukan hanya material, tetapi juga simbol budaya dan kebersamaan warga Padangkeling. (Sdn)


Social Header