Bali – baliberkabar.id | Di tengah era disrupsi dan kompetisi global yang makin kompleks, ancaman terhadap kedaulatan bangsa tak lagi berbentuk senjata atau perang konvensional. Degradasi karakter generasi muda, lemahnya ketahanan sosial, dan kesenjangan pembangunan menjadi tantangan nyata yang dihadapi Indonesia.
Menjawab situasi tersebut, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI)—sebuah program strategis nasional yang menggabungkan keunggulan akademik dan kedisiplinan militer guna membentuk SDM unggul dan berjiwa patriotik.
SPPI dirancang sebagai laboratorium kepemimpinan nasional hasil kolaborasi Kementerian Pertahanan, Kementerian Pendidikan, TNI, dan Badan Gizi Nasional. Melalui program ini, lulusan perguruan tinggi dari berbagai bidang ilmu ditempa untuk turun langsung ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), menggerakkan pembangunan berbasis potensi lokal.
Tak sekadar pengabdian masyarakat biasa, SPPI mempersiapkan peserta dengan pelatihan dasar militer (Diksarmil), yang menjadi fondasi pembentukan karakter. Fokus pelatihan bukan pada kemampuan tempur, melainkan pembentukan nilai disiplin, tanggung jawab, ketahanan mental, kepemimpinan, dan semangat pengabdian.
“Pelatihan ini membekali peserta untuk mampu mengambil keputusan strategis dalam situasi sulit dan memimpin dalam berbagai dinamika lapangan,” jelas salah satu pelatih Diksarmil, Agung Udayana, S.E., M.M., M.H.I.
Tahun ini, pelatihan SPPI Batch-3 diselenggarakan di Bali dan diikuti oleh 1.224 peserta terpilih dari provinsi Bali, NTB, dan NTT. Para peserta berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti ekonomi, teknik, pertanian, hingga kesehatan. Hanya 18 persen dari seluruh pendaftar yang berhasil lolos seleksi ketat, mencakup tes akademik, psikologi, dan kesehatan.
Setelah menyelesaikan pelatihan, para peserta SPPI akan diterjunkan ke daerah-daerah prioritas untuk menjalankan peran strategis sebagai penggerak pembangunan. Mereka akan mendampingi masyarakat, memunculkan inovasi lokal, dan mendorong kemandirian ekonomi wilayah 3T.
Keberhasilan SPPI Batch-1 dan Batch-2 menjadi bukti nyata efektivitas program ini dalam membentuk kader-kader pembangunan bangsa yang tangguh, cerdas, dan berintegritas. SPPI menjadi bentuk investasi jangka panjang negara dalam membangun ketahanan nasional melalui penguatan SDM.
“SPPI adalah jawaban atas tantangan masa depan. Mereka bukan tentara, tapi berbaris untuk bangsa,” tulis Agung Udayana, S.E., M.M., M.H.I., penulis dan pengamat pendidikan karakter.
Dengan semangat kolektif dan dukungan masyarakat luas, program SPPI diharapkan terus berkembang sebagai pilar penting pembangunan Indonesia yang adil, merata, dan berdaulat. (Smty)
Social Header