Denpasar - baliberkabar.id | Semakin padatnya jumlah perlintasan WNI dan WNA yang memasuki wilayah Indonesia melalui tempat pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang hampir menyentuh angka 6 juta orang, untuk menanggulangi padatnya jumlah pengguna pelintasan serta mempercepat dan memberikan kenyamanan kepada pengguna pelintasan tentu perlu didukung dengan peningkatan pelayanan juga.
Untuk itu, pemerintah melalui Direktur Jenderal Imigrasi terus mengembangkan teknologi berbasis digital yang berkelanjutan.
Sebelumnya pada Februari 2024, Dirjen Imigrasi telah meresmikan sebanyak 60 unit Autogate, dan hari ini, Selasa 1 Oktober 2024 bertempat di Westin Hotel Nusa Dua - Bali, Direktur Jenderal Imigrasi kembali meresmikan sebanyak 30 unit Autogate Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Hingga saat ini, total autogate yang dioperasikan di terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak 90 unit dengan rinciannya sebanyak 60 unit dioperasikan pada terminal kedatangan, dan 30 unit dioperasikan pada terminal keberangkatan.
"Bali menjadi salah satu pintu utama pariwisata Indonesia dengan rata-rata kedatangan internasional di TPI Bandara Ngurah Rai mencapai 18.000-21.000 orang per hari. Dengan adanya fasilitas autogate ini, proses pemeriksaan keimigrasian, hanya membutuhkan waktu 15-25 detik per orang", ungkap Silmy Karim Direktur Jenderal Imigrasi dalam sambutannya.
Menurut Simly, dengan dioperasikannya Autogate, lalu lintas pemeriksaan keimigrasian menjadi semakin efektif dan efisien.
Simly juga mengutarakan perangkat Autogate ini dapat dipergunakan baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) pemegang visa elektronik. Yangmana pemeriksaan keimigrasian menggunakan autogate ini menggabungkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan Border Control Management (BCM).
"Implementasi autogate tentunya untuk mendukung ekosistem pelayanan keimigrasian bagi WNA yang terintegrasi dan seamless, mulai dari proses pengajuan visa secara online hingga alur pemeriksaan keimigrasian yang lebih nyaman", jelas Simly.
Ia juga membeberkan jumlah pengguna autogate di Bandara Ngurah Rai terus mengalami peningkatan setiap bulannya. Apalagi autogate sudah bisa digunakan oleh anak usia 6 tahun.
Semenjak dioperasikannya autogate di terminal kedatangan pada bulan Februari, persentase pengguna autogate WNA masih sebesar 17% dan WNI sebesar 49%. Persentase tersebut terus meningkat setiap bulannya dan hingga saat ini (September) pengguna autogate WNA sudah mencapai 67% dari total penumpang WNA dan WNI mencapai 62% dari total penumpang WNI.
Saat ini, ada lima Negara dengan pelintas autogate terbanyak pada terminal kedatangan, diantaranya; Australia sebanyak 494.313 orang, Tiongkok 150.683 orang, Inggris 113.737 orang, Perancis 108.618 orang, serta Korea Selatan 105.677 orang.
“Peningkatan layanan keimigrasian melalui autogate tidak berarti aspek keamanan dikesampingkan. Pelintas autogate juga diperiksa apakah dia masuk dalam daftar cekal, ataukah red notice interpol. Kalau mereka masuk dalam daftar tersebut, otomatis merah. Enggak bisa melintas,” tambahnya.
"Hingga 27 September 2024, tercatat sebanyak 4.722.771 WNA melintas masuk melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Jumlah tersebut meliputi 94,2% dari total kedatangan dalam kurun waktu 1 Januari – 27 September 2024. Lima negara dengan jumlah kedatangan terbanyak adalah Australia sebanyak 1.164.258 orang, India 411.758 orang, Tiongkok 361.372 orang, Inggris 228.948 orang serta Korea Selatan 216.993 orang.
“Ini progress yang baik. Dan saya harapkan akan semakin baik pula pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian ke depannya, tidak hanya di Bali tapi juga di seluruh unit pelaksana teknis keimigrasian baik di dalam maupun luar negeri,” pungkas Simly diakhir sambutannya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya, yang hadir saat acara ini dan terlebih dahulu diberi kesempatan memberikan sambutan menyatakan apresiasi atas diresmikannya autogate di TPI Bandara Nvurah Rai. Ia berharap dengan dioperasikannya autogate ini, untuk ke depannya bisa menjadi tonggak bagi penyelenggaraan layanan imigrasi yang cepat, efektif, dan efesie
“Mudah-mudahan ini menjadi tonggak bagi penyelenggaraan layanan imigrasi yang cepat, efektif, dan efesien sekaligus menjadi benteng untuk menjaga keamanan Bali dan Indonesia yang kita cintai,” pungkas Pj Gubernur Bali. (Smty)
Social Header